Dampak Korupsi
Terhadap Lingkungan
Korupsi
sepanjang yang kita tahu selalu berhubungan dengan kejelekan dan kebusukan
perilaku seperti penyelewengan kekuasaan. Arti kata korupsi menurut harafiah:
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian.
Kali
ini saya akan membahas korupsi yang terjadi terhadap lngkungan. Seperti yang
kita tahu bersama, kebakaran terjadi di beberapa daerah di Indonesia, seperti
Riau, Jambi, Sumatera selatan, Kalimantan tengah dan Kalimantan barat pada
tahun 2014-2015.[1]
Dari kebakaran tersebut, kerugian bisa melebihi Rp 20 triliun. Dan pastinya
berdampak pada segala aspek, baik sosial, ekonomi, kesehatan, air, dan
transportasi.
Kali
ini kita akan membehas korupsi dari segi kerusakan lingkungan. Korupsi selalu
berkonotasi negatif. Dilihat dari devinisi yang telah disebutkan, dampak
negatif korupsi terhadap lingkungan adalah:
(1) Melemahnya
peraturan tentang lingkungan hidup. Produksi dan konservasi lingkungan sulit
untuk terwujud dikarenakan adanya korupsi yang melemahkan peraturan tata guna
lahan dengan manipulasi keuangan yang ada dari skala kecil (perizinan
pemburuan) dan skala besar (melemahkan peraturan pembukaan hutan lindung
sebagai lahan perkebunan)[2]
(2) Degradasi
hutan. Pembalakan liar yang dibiarkan oleh petugas, pengangkutan hasil
penebangan liar, izin penebangan oleh otoritas dengan sejumlah uang, izin dari
pihak konseksi, dan biaya pembalakan
yang besar menyebabkan pembalakan menyebar untuk menutupi biaya penyuapan. Terjadinya
degradasi hutan tidak dapat terjadi dengan mudah jika tidak ada izin angkut dan
perizinan yang telah disebutkan. Jadi, bisa kita lihat bahwa korupsi di dalam
lingkungan perhutanan memerlukan koneksi dengan yang lain. Sekali kita menyogok
atau menyuap salah satu instasi, maka secara otomatis kita harus melakukannya
pada instansi lainnya.[3]
(3) Deforestasi
hutan. Penentuan arah subsidi pertanian, para petani besar yang memiliki
koneksi dengan politik cenderung akan
berbuat curang dengan meminimalisir pengolahan pada penggunaan lahan
sehingga hasil tidak maksimal dan kerusakan yang terjadi timbul agar
mendapatkan subsidi, dan membatasi inverstasi swasta pada sektor perhutanan.[4]
(4) Sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas
rendah.[5]
Dengan adanya penyelewengan penggunaan lahan pada hutan, akan timbul banyak
kerusakan. Efek dari kerusakan ini disebabkan banyak hal seperti pembakaran
hutan. Dengan adanya pembakaran hutan, maka udara tercemar dan memengaruhi
kesehatan dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dengan menurunnya
kualitas pendidikan akibat banyaknya hari libur karena asap dan menurunnya
kesehatan karena terpengaruh asap.
(5) Dengan menurunnya kualitas sumber daya manusia,
menyebabkan Indonesia menjadi negara yang kurang kompetitif dan lemah.[6]
Daya saing Indonesia dengan negara lain mengalami penurunan dan bahkan dari
level yang rendah seperti tenaga kerja indonesia yang diisukan memiliki
penghasilan lebih rendah dari tenaga kerja dari negara lain.
Tabel 1. Dampak korupsi terhadap lingkungan[7]
Korupsi
|
Dampak
|
Sektor
SDA
|
·
Adopsi
kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan tetapi menguntungkan para pejabat
pemerintahan.
·
Sumber daya
dana untuk lingkungan yang tidak dialokasikan semestinya
·
Penyimpangan
penggunaan dana-dana publik untuk program-program SDA ke kantong pribadi
|
Tanah
|
·
Hilangnya
tanah mengakibatkan petani jatuh miskin
·
Keamanan
makanan yang beresiko
·
Penjajahan
masyarakat asli
|
Sumber
daya air
|
·
Hilangnya
kepemilikan air
·
Merununnya
produksi dan produktifitas
|
Perikanan
|
·
Rusaknya
ekosistem yang rawan
·
Komunitas
nelayan kecil kehilangan mata pencarian
|
Kehutanan
|
·
Hilangnya
pendapatan publik
·
Rusaknya
hutan-hutan alami
·
Pelepasan
karbon doksida ke atmosfir
·
Hilangnya
integritas publik
·
Hilangnya
keanekaragaman hayati
·
Terjadinya bencana
alam, longsor, dan erosi
·
Hilangnya mata
pencarian
·
Bank dunia
memperkirakan kehilangan tahunan akibat pembalakan liar di seluruh dunia
mencapai USD 10 Milyar
·
Memengaruhi
kehidupan 90% warga termiskin di dunia yang bergantung pada hutan untuk mata
pencarian hidup.
·
Perusakan
hutan melepaskan karbon dioksida, diperkirakan dua kali dari jumlah yang ada
di atmosfir dunia sekarang ini.
·
Pembuakaan
hutan memengaruhi kemampuan pohon-pohon untuk berfungsi sebagai carbon sink
|
Mineral
|
·
Hilangnya
pendapatan publik
·
Rusaknya SDA
·
Hilangnya
tanah pertanian memiskinkan petani dan meningkatkan resiko keamanan makanan
·
Hilangnya
keanekaragaman hayati
|
Flora
dan Fauna Hutan
|
·
Perhatian
terhadap perdagangan gelap kehidupan hutan dan sumber daya alam lainnya.
|
Referensi:
Angelsen, Arild. 2010. Mewujudkan REDD+: Strategi Nasional dan
Berbagai Pilihan Kebijakan. International
Foresty Research.
Winarno, Budi. Globalisasi: Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia. Airlangga:Jakarta.
Zachrie, Wijayanto Ridwan. Korupsi Mengorupsi Indonesia.
BBC.com
[1] BBC.com/Indonesia
[2] Angelsen,
Arild. 2010. Mewujudkan REDD+: Strategi
Nasional dan Berbagai Pilihan Kebijakan. International Foresty Research. Hal: 168
[3] Ibid.
Hal: 168
[4] Angelsen,
Arild. 2010. Mewujudkan REDD+: Strategi
Nasional dan Berbagai Pilihan Kebijakan. International Foresty Research. Hal: 170
[5] Winarno,
Budi. Globalisasi: Peluang atau Ancaman
Bagi Indonesia. Airlangga:Jakarta. Hal: 67
[6] Ibid.
Hal: 67
[7] Zachrie,
Wijayanto Ridwan. Korupsi Mengorupsi
Indonesia. Hal: 273
Tidak ada komentar:
Posting Komentar