Kamis, 16 Maret 2017

INTEGRASI DALAM SUPER SHOW SIX (SUPER JUNIOR): Pandangan Sosiological Liberalism

INTEGRASI DALAM SUPER SHOW SIX (SUPER JUNIOR)
Pandangan Sosiological Liberalism

BAB I
Pendahuluan
1.1 Pendahuluan
Akibat adanya globalisasi menyebabkan hilangnya batasan yang ada di dunia ini. Dalam batasan waktu, jarak, informasi, dan semuanya telah terkikis oleh kemajuan jaman. Semua hal dapat dilakukan dengan mudah. Waktu dapat dikejar dengan adanya kendaraan super cepar yang ada. Jarak sudah tidak ada artinya karena dapat ditempuh menggunakan banyak transportasi air, darat, dan laut. Informasi dapat diakses dengan mudah menggunakan internet. Karena kemudahan yang terjadi ini, banyak terjadi penyebaran budaya satu negara ke banyak negara lainnya.

Begitu pula dengan budaya korea yang semakin hari terus digandrungi oleh masyarakat. Budaya Korea (musik maupun drama serta film) sudah memasuki banyak negara. Tangga lagu dan deretan film nomor satu di Negara Amerika Serikat pun telah diisi oleh film dan musik-musik dari Negara Korea, terlebih lagi di Indonesia yang bahkan cara berpakaian, gaya berbicara, dan iringan musik sudah meniru budaya Korea.

Menjamurnya budaya Korea terlihat saat adanya aktris maupun aktor Korea yang hadir ke Indonesia untuk melakukan promosi, world tour, mau pun sekedar jumpa fans. Banyak masyarakat Indonesia terutama remaja yang rela menghabiskan uang untuk sekedar melihat aktor pujaannya. Contohnya Super Show Six, yaitu konser yang digelar Super Junior yang baru saja diadakan pada 3 Mei 2015 di Jakarta yang lalu.[1] Tidak kita pungkiri bahwa Fan Base Super Junior adalah fan base group band paling besar di Indonesia, sehingga konser yang diadakan selalu menarik perhatian banyak orang. Banyak dari penggemar yang berasal dari banyak kalangan  dan dari berbagai negara serta dengan berbagai cara yang ada menghadiri konser yang diadakan di Indonesia ini.

Jika dilihat sebagai penonton, pengadaan konser ini adalah konser super besar yang sudah sering diadakan di begbagai negara dan pada berbagai kesempatan yang ada. Namun jika kita telaah lebih dalam, banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Banyaknya aktor yang terlibat membuat kerumitan sendiri dalam proses penyelenggaraannya.

1.2 Signifikansi
Dalam penyelanggaraan konser yang Bertajuk Super Junior World Tour “Super Show Six” ini banyak aktor yang terlibat. Memang jika kita lihat sekilas mata, konser ini adalah konser yang sudah biasa dilakukan dai berbagai tempat dan waktu. Tetapi dalam penyelenggaraan konser yang ada, terutama konser ini melibatkan banyak aktor baik individu maupun komunitas lainnya yang berhubungan.

Banyaknya aktor yang terlibat menyebabkan banyak kerjasama yang terjadi dalam penyelenggaraannya. Dalam pengadaan konser yang bertajuk Super Show Six ini menyebabkan ketertarikan untuk mengetahui siapa saja aktor yang terlibat dalam konser ini dan kompleks-nya kerjasana yang terjadi antar-aktor?

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
·         Untuk mengetahui aktor yang terlibat dalam konser yang bertajuk Super Show Six.
·         Untuk mengetahui kerjasama yang terjadi antar-aktor.
·         Untuk mengetahui integrasi yang terjadi.
·         Untuk mengetahui aktifitas transnasional yang terjadi.
·         Untuk mengetahui komunitas dan cakupan konser yang bertajuk Super Show Six.
·         Untuk mencoba menggambarkan ke-kompleksan kerjasama yang terjadi.

1.4 Metodologi
Metode yang digunakan adalah metoe berpikir deduktif. Metode berpikir deduktif kami gunakan untuk mencari kopleks-nya kerjasama dan integrasi yang terjadi antar aktor yang terlibat dalam konser yang bertajuk Super Show Six. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder. Library Research digunakan untuk mencari data dalam penelitian ini. Data-data ini didapatkan dari observasi tidak langsung. Data-data ini didapatkan dari berbagai sumber buku maupun  yaitu media cetak dan elektronik.
BAB II
ISI
2.1 Aktor dan Kerjasama yang Ada
Acara ini diadakan oleh Synergism Entertaiment.[2] Secara kasat mata, Synergism-Ent bekerjasama dengan pihak SM-Ent dalam mendatangkan salah satu artisnya yaitu Super Junior. Setelah ada persetujuan dari kedua pihak, Synergism akan meminta izin pengadaan konser pada pihak Kepolisian serta pihak keamanan bandara untuk menjaga keamanan artis dan keberlangsungan konser.

Synergysm-Ent juga akan membagi kerja menjadi dua bagian, yaitu bagian mengurus artis dan bagian mengurus aset. Bagian meburus artis akan berhubungan dengan artis baik dalam mempersiapkan penjemputan di bandara, pemilihan hotel, fasilitas, serta segala sesuatu yang diinginkan artis tersebut. pihak mengurus aset akan mengurus semua mengenai barang-barang artis dan barang kelengkapan konser.[3]

Synergism-ent akan mengurus promosi tentang konser yang akan berlangsung melalui media  cetak maupun elektronik. Synergism-ent sejauh ini lebih mementingkan promosi melalui media elektronik karena sasaran penonton adalah anak muda. Penjualan tiket  konser tersebar di dalam dan luar negri. Ada beberapa jenis penjualan tiket, yaitu: Indo-Tix, Fan-Tix, Ticket_House, SuperSkySix, TicketHeavenID, KpopersCorner, dan Merchmaniacs.[4] Perbedaan ini untuk menghindari penumpukan pembeli tiket konser. Harga tiket pun bervariasi. Variasi harga ini untuk menentukan tempat menonton konser. selain mengurus tiket. Pihak Synergism-Ent juga mengurusi penerbangan Artis dan staff dari Korea menuju Indonesia.
Dalam menjamin kelancaran konser tata panggung, lighting, dan sound harus dipastikan sudah baik sehingga saat check-sound, kendala sudah diminimalisir. Berikut adalah daftar harga dan penempatan penonton pada tempat yang telah ditentukan.
super show siz.png
Tabel 2.1 Daftar Harga Tiket Konser[5]

2.1.1 Cob Web
Cob web merupakan konsep kompleksitas kerjasama yang dapat terjadi pada kerjasama transnasional. Cob web merupakan hasil pemikiran James Rosenau.[6] Kita ketahui bahwa cobweb ini muncul karena begitu banyaknya interaksi yang terjadi dalam satu interaksi. Interaksi itu sendiri disebabkan adanya ketertarikan akan satu hal yang sama.
Dalam konser Super Show Six ini, ada banyak ketertarikan. Promotor memiliki ketertarikan pada untung yang bisa dihasilkan, selain itu ketertarikan promotor adalah tantangan sulitnya mendatangkan artis luar negri.[7]
Ketertarikan para ELF(Ever Lasting Friend, sebutan untuk penggemar Super Junior) yaitu anggota dari Super Junior itu sendiri. Selain ingin menikmati musik k-pop yang dilantunkan, tidak jarang para ELF memiliki idola mereka sendiri. Hal ini disebabkan karena karakter anggota yng berbeda. Jadi ketertarikan para ELF juga berbeda. Ada yang ingin mendengarkan lantunan lagu, ada yang ingin melihat ketampanan, atau hanya sekedar ikut-ikut teman untuk memenuhi gengsi.[8]

Ketertarikan pihak SM-Ent adalah promosi dan keuntungan. Tidak dipungkiri dalam setiap konser yang diadakan keuntungan yang didapatkan sangatlah besar. Hal ini yang membuat pihak SM-Ent tertarik untuk meningkatkan keuntunganny yang dilansir mencapai 172 miliar per tahun.[9] Selain itu promosi adalah ketertarikan pihak SM.

Melalui pihak Synergisem sendiri membutuhkan izi dari banyak pihak. Dalam penyediaan visa dan passport juga memerlukan izin dari berbagai pihak. Penyediaan panguung(penyusunan, lighting, sound system) pun memerlukan banyak aktor lain yang terlibat terutama para penyedia jasa. Penjualan tiket pun synergism secara total mengerahkan tiga puluh empat promotor yang siap melayani pembeli tiket konser. dalam pembuatan tiket konser diperlukan desain dan tempat percetakan. Orang yang mendesain memerlukan perangkat computer untuk mengerjakan desainnya. Percetakkan memerlukan kertas dan tinta. Kertas dan tinta di produksi oleh perusahaan yang berbeda. Perusahaan-perusahaan pemroduksi barang tersebut memerlukan bahan mentah untuk dijadikan produk mereka. Bahan mentah itu dapat dicari atau dihasilkan dari berbagai daerah. Pemroduksi kertas dan tinta memerlukan pekerja sendiri untuk memproses barang mentah yang ada. Dalam pengiriman barang yang telah diproduksi melalui distributor. Distributor mendistribusikan barangnya menggunakan kendaraan baik mobil, pesawat, dan kendaraan lainnya. Kendaraan yang digunakan untuk mendistribusikan barang ini membutuhkan bahan bakar untuk menjalankan kendaraannya. Bahan bakar didapatkan melalui perusahaan migas yang tersedia. Perusahaan migas dalam mendapatkan bahan bakar mentah perlu untuk mengebor lapisan tanah atau pun lautan. Dalam mengebor diperlukan alat berat dan tenaga kerja yang dapat mengebor. Alat untuk mengebor diproduksi oleh perusahaan khusus, sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan bukanlah tenaga kerja sembarangan, melainkan tenaga kerja yang sudah terdidik dan terlatih. Pekerja terdidik dan terlatih peru dicari. Pencarian tenaga kerja ini dapat dilakukan melalui membuk lowongan pekerjaan mau pun mengadakan job fair. Job fair yang diadakan memerlukan tempat yang luas. Tempat yang luas memerlukan izin dalam penggunaannya. Izin perlu diajukan pada pihak kepolisian. Pihak kepolisian akan memberikan keamanan pada daerah yang akan diadakan job fair dengan memberikan berbagai rambu lalu lintas.

Dalam penjualan tiket pun para pancari tiket konser dapat membayarkannya melalui bank-bank yang sudah ditentukan. Berarti dalam hal ini terdapat aktifitas individu dan pihak bank. Jika sudah mendapatkan bukti pembayaran dari pembeli tiket konser, maka promotor akan mengirimkan tiket. Pengiriman tiket itu melalui JNE atau pun kantor pos. Bukti pembayaran akan diberikan oleh pembeli tiket melalui bukti foto pembayaran. Pengiriman foto menggunakan alat elektronok seperti handphone. Handphone yang digunakan dapat kita beli pada perusahaan penjual perlengkapan elektronik. Penjual perlengkapan elektronik mendapatkan produknya dari berbagai negara penghasil barang elektronik. Dalam mengirimkan alat lektronik kembali lagi perlu melakukan pengiriman dan melalui dinas perijinan.  Alat elektronik (hand phone, komputer) yang digunakan tidak akan dapat digunakan jika tidak ada koneksi jaringan. Koneksi jaringan bisa didapatkan dengan membeli kartu perdana mau pun menggunakan wifi. Jika membeli kartu atau memasang wifi, maka promotor mau pun pembeli tiket akan berinteraksi pada pihak operator. Koneksi yang didapatkan ini melalui satelit yang ada di angkasa. Satelit ini dibuat oleh para ilmuwan. Ilmuwan tercipta dari pendidikan dan pelatihan. Pendidik dan pelatih berhubungan dengan dinas pendidikan dan budaya.

Pihak promotor juga menyediakan official merchandise yang dapat dibeli oleh ELF di tempat konser. Penyediaan official merchandise ini memerlukan pekerja dan alat untuk membuat. Alat dibutuhkan untuk membuat berbagai jenis barang. Untuk membuat light stick minimal dibutuhkan lampu, batu baterai, kabel, dan plastik. Alat-alat ini dibuat di perusahaan yang berbeda dan membutuhkan bahan mentah yang berbeda. Untuk membuat hiasan kepala minimal diperlukan kain flanel, bando, jarum, dan benang. Untuk memproduksi barang-barang ini menjadi barang siap jadi diperlukan pekerja yang terampil. Penjualan official merchandise ini pun membutuhkan pekerja yang berbeda. Secara langsung maupun tidak langsung pembuat merchandise dan penjual merchandise telah berinteraksi.

Untuk tata panggung diperlukan banyak alat seperti besi, kaca, kayu, lampu, kabel, dll. Tata panggung memerlukan orang ahli didalamnya. Sound system membutuhkan pekerja tersendiri. Perlengkapan sound system sendiri minimal tersedianya wireless mic dan pengeras suara. Alat-alat ini memerlukan bahan mentah untuk memproduksi, distributor untuk mendistribusikan barangnya.

Umumnya, para ELF menghadiri konser tidak sendiri, melainkan mengajak teman. ELF akan berkomunikasi melalui jejaring sosial. Jejaring sosial diciptakan oleh banyak penemu, seperti facebook oleh Mark Zukenberg. ELF hadir ke tempat konser menggunakan berbagai macam kendaraan. Kendaraan yang digunakan harus memenuhi syarat jalan dan harus memiliki izin jalan. Bagi mereka yang tinggal di seberang pulau membutuhkan transportasi laut dan/atau udara. Transportasi penerbangan dan kereta api memerlukan kartu tanda pengenal untuk memastikan identitas yang berarti ELF perlu memiliki kartu tanda pengenal. Untuk mendapatkan kartu tanda pengenal, diperlukanproses dan syarat yang sedikit rumit. Kartu tanda pengenal bisa didapatkan dengan mengumpulkn foto, foto copy kartu keluarga, dan syarat lain. Foto copy dan foto memerlukan alat mencetak dan tinta. Izin membuat kartu tanda pengenal memerlukan tanda tangan dari elit politik yang ada. Jika sebelumnya pemohon kartu tanda pengenal sudah terdaftar, tetapi karena alasan kehilangan ingin membuat kartu tanda pengenal baru. Alasan kehilangan akan diterima jika ada keterangan dari kantor polisi.

Masih banyak interaksi yang terjadi antara aktor baik individu atau kelompok. Berikut merupakan sedikit gambaran cobweb mengenai kompleksitas yang terjadi pada aktor-aktor yang terlibat. Aktor-aktor ini memiliki kedudukan dan pengaruh yang berbeda. Selain cakupan yang berbeda, setiap aktor juga memiliki ketertarikan dan kebutuhan yang berbeda sehingga mengakibatkan semakin rumitnya interaksi yang terjadi antar aktor.
Tabel 2.2 CobWeb Super Show Six

Keterangan Warna:

Penjelasan Cob Web:
Dalam cobweb diatas terdapat berbagai lingkaran dengan ukuran dan warna yang berbeda. Hal ini digunakan untuk mengetahui sebanyak apa aktor dan kegiatan transnasional yang terjadi dalam Super Show Six. Jika dilihat, ada kurang lebih tiga pluh warna dan lingkaran yang berbeda

Warna yang berbeda sebagai penanda aktor yang bermacam-macam kebutuhan dan ketertarikan. Lingkaran yang berbeda ukuran menggambarkan cakupan tiap aktor itu. Sebagai keterangan ini merupakan gambaran sederhana mengenai kompleksitas yang terjadi dalam penyelenggaraan satu konser. Cobweb diatas belum menggambarkan secara keseluruhan interasi aktor yang terjadi.

Kita dapat melihat, walau pun ini merupakan gambaran sederhana, bentuknya sudah sangat tidak terlihat secara jelas. Apalagi jika digambarkan secara keseluruhan. Aktor yang menurut kita tidak berhubungan dengan konser juga ternyata melakukan interaksi baik langsung mau pun tidak langsung dengan penyelenggara mau pun penonton konser Super Show Six ini.
2.2 Integrasi
Seperti yang sudah kita ketaui bersama bahwa interaksi yang terjadi merupakan interaksi yang sangat kompleks. Namun hal ini belum menjadi integrasi. Saya bisa mengatakan bahwa integrasi belum terjadi karena belum adanya rasa saling memliki antar-aktor yang ada.
Integrasi mungkin akan terjadi jika acara ini akan berkelanjutan atau jika acara ini menimbulkan kerjasama antar penyelenggara entah dalam bdang ekonomi mau pun budaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut sosiological liberalism. Interaksi berlangsung karena adanya ketertarikan pada satu hal ketertarikan itu menyebabkan interaksi banyak individu mau pun kelompok dalam satu kesempatan. Interaksi yang terjadi tidak hanya merupakan interaksi kecil yang cakupannya kecil melainkan interaksi yang sangat membingungkan.

Interaksi yang kompleks ini menimbulkan seorang pemikir sosiological realism, yaitu James Rosenau membuat konsep, yaitu Cobweb. Cobweb adalah suatu gambaran yang dibuat untuk melihat kekompleksan interaksi yang terjadi.

Dalam penyelenggaraan konser Super Show Six ini. terdapat sangat banyak interaksi baik interaksi yang terjadi pada pihak promotor Synergism-Ent, SM-Ent, maupun para ELF. Dalam penyelenggaraan satu konser saja terdapat minimal 30 interaksi yang terjadi. Interaksi ini memang jika tidak kita perhatikan tidak akan nampak. Untuk itu, saya coba menggambarkan Cobweb Super Show Six ini.

Dalam Cobweb simpel yang sudah saya buat terlihat bahwa interaksi yang terjadi menimbulkan kesemerawutan sehingga bentuk dasar sudah tidak terlihat. Hal ini hanyalah sedikit interaksi yang terjadi dalam satu konser musik.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa interaksi yang terjadi sangatlah kompleks. Terbukti dengan Cobweb yang telah dibuat. Ini merupakan model cobweb sederhana satu kegiatan berupa konser. Kita banyangkan jika interaksi yang kita gambarkan dalam cobweb merupakan interaksi yang terjadi antara semua  aktor yang ada dalam dunia ini. Jika benar-benar kita amati maka akan ada sangat banyak sekali interaksi yang saling tumpang tindih. Cobweb yang ada tidak akan terlihat bentuknya dan pasti akan menjadi jaring yang sangat besar.

Sedangkan integrasi belum terjadi dalam konser ini. Yang terjadi barulah interaksi dan kerjasama biasa saja. Belum terintegrasi karena belum adanya rasa saling memiliki dalam penyelenggaraannya. Hal ini mungkin akan terintgrasi jika terbentuk kerjasama antar penyelenggara.

3.2 Saran
Interaksi yang terjadi sudah sangat bervariasi dan dalam cakupan yang sangat baik. Namun akan lebih baik jika diikuti dengan integrasi. Integrasi diperlukan dalam mempertahankan negara. Bisa saja pihak-pihak berintegrasi untuk mencari cara untuk bekerjasama atau membuat keputusan politik melalui konser-konser yang diadakan. Kita juga harus memanfaatkan kesempatan ini untuk saling mengenal kebudayaan masing-masing negara untuk meningkatkan promosi negara agar wisatawan asing lebih sering datang untuk mengunjungi kedua negara. Kunjungan wisatawan asing ini juga untuk meningkatkan perekonomian negara masing-masing.



Referensi:




Jackson,Robert, George Sorensen. 2013. Introduction to International Relation.

Javamusikindo.com


Koreaindo.net/2013/03/05/how-much-profit-did-sm-entertaiment-and-yg-entertaiment-earn-in-2013

Wawancara dengan Maria Maharani, ELF Indonesia




[3] Javamusikindo.com
[4] https://twitter.com/synergism_ent/status/584145980909494272. diakses pada 22 Mei 2015 PKL 13.07 WIB
[6] Jackson,Robert, George Sorensen. 2013. Introduction to International Relation. (halaman 104)
[7] https://twitter.com/synergism_ent/status/584145980909494272. diakses pada 22 Mei 2015 PKL 19.12 WIB
[8] Wawancara dengan Maria Maharani, ELF Indonesia. Wawancara dilakukan pada 22 Mei 2015 PKL 19.33
[9] Koreaindo.net/2013/03/05/how-much-profit-did-sm-entertaiment-and-yg-entertaiment-earn-in-2013 diakses pada 22 Mei 2015 PKL 19.57 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar