Kamis, 16 Maret 2017

Robert Gilpin

Hubungan Internasional

Robert Gilpin dalam bukunya Global Political Economy mempercayai bahwa aktor negara adalah yang terpenting dalam perekonomian domestik dan internasional karena negara yang membuat peraturan, kemudian kelompok dan individu tinggal mengikui saja (namun tetap peran negara yang lebih dominan). State-centris yang dimaksud Gilpin adalah self-help dalam sistem internasional yang mengharuskan negara berjaga-jaga terhadap potensi ancaman yang ada. Berfokus pada keamanan berarti militer, ekonomi dan psikologi menjadi hal yang penting dalam menjaga balance of power.

Adanya perkembangan global dikarenakan meningkatnya teknologi menyebabkan meningkatnya perdagangan bebas dan aliran finansial, serta meningkatnya aktivitas finansial firma transnasional. Keburukan dari ekonomi global adalah tingginya biaya. Regionalisasi menjadi sarana bagi negara untuk menggapai national interest dan ambisi. Kritik terhadap pandangan realis adalah konstruktivis (1) struktur hubungan manusia berdasarkan bagi ide bukan paksaan materi, (2) identitas dan ketertarikan individu dibentuk pikiran lain, bukan keluaran secara alami. Tujuan dari ekonomi adalah menemukan mekanisme pasar yang tepat dalam alokasi maupun distribusi political matter. Tulisan Gilpin ini sangat bagus, beliau menuliskan teori dan pengetahuan yang telah ada terlebih dahulu. Setelah memberithu pikiran pemikir sebelumnya, Gilpin Menyampaikan pendapatnya sendiri. Selain itu, Gilpin juga sudah memasukkan bantahan terhadap pemikirannya seperti yang terlihat diatas, secara tidak langsung, beliau secara rendah hati menyatakan kalau pengetahuan yang dia miliki tidak seratus persen benar.

Saya ingin menambahkan kritik, jika Gilpin mengatakan bahwa peran negara adalah yang paling utama, sedangkan individu hanya tinggal mengikuti, justru saya setuju dengan pendapat lain bahwa sebisa mungkin negara dikurangi perannya, dan individu diutamakan karena individu dapat saling “menggunakan” satu sama lain sebagai penutup kekurangan.[1] Dan sebagai tindakan menghadapi potensi ancaman, negara bisa saja justru mengajak potensi masalah itu sebagai komunitas keamanan bersama.[2]

Ekonomi adalah interaksi antara pasar dan aktor yang memiliki power, dan negara berusaha untuk memanipulasi kedua aspek itu untuk kepentingan negara sendiri dalam bidang ekonomi dan political interest. Pada teori ekonomi yang baru, perkembangan teknologi-lah yang menyebabkan pergeseran terhadap distribusi, pola perdagangan antar negara dan transformasi ballance of economi dan militer. Namun teori ini uga tidak lepas dari pemerintahan dan kebijakannya dalam memengaruhi peran dalam perekonomian dan mengatur perekonomiannya. Dan pastinya setiap pemerintahan memiliki perbedaan gaya dan cara memimpin yang menimbulkan masalah adanya perbedaan pola perdagangan dan negosiasi.

Saya setuju dengan pendapat Gilpin bahwa ekonomi adalah interaksi antara pasar dan aktor yang memiliki power (negara). Negara dituntut untuk menjadi aktor yang rasional dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan scarcity, opportunuti cost, dan choices.[3] Kebmali lagi penekanan dilakukan pada negara, namun jika kita melihat banyak pemberitaan, maka jelas yang diberitakan bukan hanya negara namun juga orang-orang berpengaruh yang ada di dunia, hal ini menunjukkan bahwa lebih baik lagi jika Gilpin melakukan pendekatan melalui leader personality.



[1] Widodo, Teguh. 2015. Pembangunan Endogen: Mengabaikan Peran Negara Dalam Pembangunan. Yogyakarta. (hal 119)
[2] Amithav, Acharya. Constructing A Security Community in South East Asia. London:Roudledge. (hal 18)
[3] Rahardja, Pratama, Mandala Manurung. 2008. Penagntar Ilmu Ekonomi.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (hal 1-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar