Kamis, 16 Maret 2017

Senjata Kimia

SENJATA KIMIA
SEJARAH CHEMICAL WEAPON
Secara sederhana, senjata kimia merupakan senjata yang dibuat menggunakan substansi kimia. Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) mengatakan bahwa senjata kimia adalah:
the term chemical weapon may also be applied to any toxic chemical or its precursor that can cause death, injury, temporary incapacitation or sensory irritation through its chemical action. Munitions or other delivery devices designed to deliver chemical weapons, whether filled or unfilled, are also considered weapons themselves.[1]
klorin.jpgSeperti yang kita tahu, penggunaan bahan kimia sebagai alat pemusnah massal telah menjadi ancaman serius bagi kehidupan. Hal ini juga dikarenakan memang sidatnya yang destruktif yang bahkan bisa menghancurkan kehidupan  baik manusia, binatang, maupun tumbuhan. Sejarah perkembangan Chemical Weapon atau senjata kimia mulai dikenal sejak digunakannya bahan kimia pada perang dunia I (1914-1918).[2] Penggunaan senjata kimia secara besar pertama pada 22 April 1915 di Belgia. Adapun substansi yang digunakan adalah gas klorin.
Gambar gas klorin[3]
gas mustard.jpgPada tahun 1917, gas mustard digunakan pada ‘gun’ dan dilemparkan dibelakang daerah musuh. Bahaya dari gas mustard dapat menimbulkan luka bakar dan menyebabkan kebutaan. Pada perang dunia I ini, ‘gas’ bersubstansi toxic vapor atau aerosol. Adapun substansi ini biasanya digunakan untuk membunug vermin. Pada perang dunia I ini, penggunaan senjata kimia mengakibatkan kematian kepada lebih dari 90.000 orang.
                                                                                                Gambar dari bom gas Mustard[4]
Dari keseluruhan senjata kimia yang digunakan selama perang dunia I, maka total yang digunakan oleh seluruh penjuru dunia mencapai 124.000  ton yang digunakan. Setelah diketahui bahwa senjata kimia sangat efektif dalam menaklukkan tentara lawan, maka penggunaan senjata kimia berusaha ditingkatkan untuk persiapan jika terjadi perang, yang dalam hal ini adalah perang dunia II.
phosgene.jpg[5]Tidak hanya pada perang dunia I, perang dunia II juga senjata kimia makin sering digunakan. Pada perang dunia II, senjata kimia dibuat dengan sytandar manufaktur oleh perusahaan dan terus dikembangkan. Satu contoh adalah phosgene yang merupakan substansi yang mengiritasi mata dan merusak saluran respirator. Adapun senyawa ini biasanya digunakan sebagai chlorinating chemical untuk membunuh bakteri. Contoh lain adalah hidrogen cyanide yang jika digunakan akan menyebabkan oksigen tidak dapat diserap tubuh dan dialirkan oleh darah.
Pada masa perang dingin, senjata kimia telah dikembangkan dan dimiliki dalam jumlah yang besar. Kepemilikan senjata kimia oleh Amerika dan Rusia pada masa perang dingin yang mencapai puluhan ribu ton mengancam kehidupan. Dengan kepemilikan begitu banyak senjata kimia, dikhawatirkan bahwa akan mematikan kehidupan tidak hanya manusia, namun juga alam sekitar. Pada masa perang dingin, Iraq menggunakan gas mustard dan nerve agent untuk melawan Kurdish residents of Halabja di Iraq timur.
Tidak hanya berbahaya untuk tujuan perang oleh negara, beberapa gerakan atau grup yang mungkin akan lebih cocok disebut sebagai teroris juga menggunakan senjata kimia untuk melaksanakan aksinya. Hal ini bisa kita lihat melalui serangan kimia  menggunakan sarin pada subway di Jepang oleh geng cult pada tahun 1995. Tidak hanya itu, pada tahun 2001 di New York diperkirakan sebagai operasi mencari senjata kimia.
PERKEMBANGAN CHEMICAL WEAPON
Pada perkembangannya, senjata kimia tidak terlalu mengalami perubahan signifikan. Hal ini terbukti dengan penggunaan bahan yang sama (klorin dan mustard) untuk digunakan sebagai senjata selama menghadapi perang. Senjata kimia merupakan senjata yang mulanya hanya berupa racun yang digunakan untuk memburu. Penggunaan racun pada masa ini masih menggunakan bahan alami seperti racun ular. Kemudian bahan kimia berkembang menjadi penggunaan Disposal of home made Soviet oleh Jerman diketahui sebagai racun yang juga merupakan senjata kimia yang diproduksi massal. Perkembangan produksi senjata kimia ini tidak terlalu signifikan, dan efek yang muncul tetap sama, hanya bahan pembuatnya saja yang berbeda atau dilakukan pencampuran bahan saja.
Arsenal:genersi pertama senjata kimia:
·         stable TC of skin-blistering and general toxic action: yperite (HD) and lewisite (L);
·         unstable TC: hydrogen cyanide (AC), phosgene (CG), diphosgene (DP);
·         irritating TC: TC: adamsite (DM), diphenylchloroarsine(DA), chloroacetophenone CN).
Generasi kedua:
Pada pembuatan senjata kimia gelombang dua, CW(highlytoxic phosphorous TC) yang termasuk tiga jenis TC; dinamai sarin (GB), soman (GD) dan V-gas.
Awal perang dunia II berlangsung, produksi senjata kimia mencapai 120.000 ton. Namun jika dihitung secara keseluruhan, produksi senjata kimia selama perang dunia II berlangsung yang dijadikan amunisi mencapai 4,5 juta unit amunisi yang digunakan untuk membuat 2.6 juta chemical mortar shells, 1.5 juta artillery shells, 0.1 juta rocket shells, dan 0,3 juta aircraft bombs :
·         77,400 ton yperite (HD);
·         20,600 ton lewisite (L),
·         11,100 ton hydrogen cyanide (AC),
·         8,300 ton phosgene (CG),
·         6,100 ton adamsite (DM).
Setelah adanya inspeksi mengenai senjata kimia, 40.000 ton bahan kimia dimusnahkan termasuk 7.700 ton kimia stabil (yperite, lewisite, dan campuran), serta 32.300 ton bahan kimia berphosfor (sarin, soman, dan V-gass). Selanjutnya penggunaan senjata kimia di dunia modern ini hanya menggunakan skala rendah dengan efek yang tidak terlalu mematikan. Penggunaan gas air mata merupakan salah satu contoh dari penggunaan bahan kimia skala rendah.



PEMILIK CHEMICAL WEAPON
Menurut data yang diambil pada Organisation for the Prohibition of Chemical Weapon, kepemilikan senjata kimia dapat kita lihat melalui tabel di bawah ini:
Declare and inspect Chemical Weapon sites

States parties which have declare facilities
Declare sited or facilities
Inspections condusted
Sited inspected
Chemical weapon production facilities
6
35
472
65
Chemical weapon destruction facilities
4
3
1.791
8.112
Chemical weapon storage facilities
4
5
479
176
Abadoned chemical weapon
1
39
101
224
Old chamical weapon
6
6
128
35
Total


2.989
8.612
Negara yang telah mengakui memiliki fasilitas produksi senjata kimia adalah Amerika Serikat, Rusia, Syria, Iran, Albania, dan Pakistan. Walaupun produksi senjata kimia hanya dimiliki oleh keenam negara ini, penggunaan senjata kimia telah digunakan oleh seluruh negaara sehingga kepemilikan atas senjata kimia juga dimiliki oleh seluruh negara meskipun hanya gas air mata.



KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SENJATA
Keunggulan dari penggunaan bahan imia adalah daya hancur massal-nya yang tidak perlu diragukan lagi, penggunaan senjata kimia dari senjata lain aalah daya hancur massal yang hebat. Bahkan tidak hanya ketika digunakan, wilayah yang terpapar senjata kimia bahkan masih bisa memiliki kandungan bahan kimia didalamnya.
Kelemahan penggunaan senjata kimia adalah dari efeknya, jika bahan kimia telah dijadikan senjata seperti amunisi, maka senjata yang telah terkontaminasi tidak akan bisa terlepas dari efek kontaminasi senjata itu sendiri. Dengan demikian, teknologi untuk meminimalisir kontaminasi senjata kimia masih perlu dicari dan kemungkinan membutuhkan biaya yang besar.
Kelemahan lainnya dari senjata kimia adalah perawatannya yang memerlukan perhatian khusus. Senjta kimia perlu diperhatikan kondisi penyimpanannya. Suhu ruangan, kuantitas penggunaan, dan bahkan dalam penggunaannya membutuhkan perhatian ekstra. Senjata kimia lebih baik disimpan dalam suhu dibawah ruangan untuk menjaga agar kegunaannya tidak hilang. Jika bahan kimia yang belum diubah menjadi persenjataan seperti lapisan, maka penyimpanan bahan kimia perlu dikontrol agar tidak terlalu panas, jika terlalu panas, maka dikhawatirkan akan menyebabkan ledakan atau kebocoran. Kemudian dalam dosis penggunaan, jika penggunaan bahan kimia pada senjata pada akaran yang tepat, efeknya akan sesuai yang diharapkan, namun jika penggunaan bahan kimia yang dijadikan senjata pada takaran yang berlebihan, dikhawatirkan bahwa senjata kimia tersebut justru akan berefek pada penggunanya juga.
Dalam mengelola bahan kimia, diperlukan kehati-hatian yang super, sehingga dalam menjaga bahan kimia, anggaran yang digunakan juga sangat beasr. Sekitar US$ 200 sampai US$300 juta hanya digunakan untuk biaya’maintenance’ senjata kimia saja.



[1] Crowley, Michael. 2016. Chemical Control: Regulation of Incapacitating Chemical Agent Weapon, Riot Control Agents and Their Means of Delivery. Palgrave Macmilan.
[2] Baker, David.2006.  Biological, Nuclear. And Chemical Weapons: Fighting Terrorism. Rourke Pub. (halaman: 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar