Kamis, 16 Maret 2017

Perdagangan internasional :(

1.      Mengapa sebuah negara memerlukan perdagangan internasional?
2.      Kerangka teori/konsep/pendekatan apa saja yang dapat membantu Anda dalam memahami perdagangan internasional? Jelaskan

Jawab :
 Rina Junita
Yuni Ardiani
Theresia Cassandra
1.    Perdagangan internasional era modern menjadi tempat bagi negara-negara sebagai cara yang efisien untuk menunjang perekonomian domestik negara. Dengan menghilangkan batas-batas negara dengan menghapuskan tariff barrier oleh beberapa negara untuk lebih mempermudah negara-negara dalam mencari pasar sebagai tempat goods dan services dijual. Negara memerlukan perdagangan internasional karena adanya konsep economic interdependence.[1] Dimana dalam era modern saat ini, perekenomian menjadi hal yang terpenting bagi pembangunan negara. Konsep ketergantungan ekonomi menurut Rohen Keohane dan Joseph Nye (1977) saling ketergantungan ekonomi dapat merujuk hubungan kekuasaan.[2] Interdepedensi ekonomi membuat negara-negara saling membutuhkan untuk bekerjasama, namun dalam buku gilpin tersebut interdepedensi yang dimaksud sulit untuk menjelaskan pola ketergantungan yang terjadi antara negara dan efek dari integrasi ekonomi nasional ke ekonomi global menimbulkan efek bagi perekonomian domestik sendiri.

Dalam pandangan kami perdagangan bebas merupakan suatu wadah namun kami melihat bahwa kerjasama yang terjadi dalam pasar bebas hanya sekedar label yang dibuat demi berjalan nya perdagangan ini. Namun dengan adanya pasar bebas ini justru menyulut hal lain yang muncul seperti persaingan yang terjadi di dalam berjalan nya pasar bebas ini,yang mengakibatkan persaingan dalam pasar tersebut yang selanjutnya menyebabkan makin beranekaragam nya barang yang beredar hal meerupakan hal positif yang terjadi dari adanya pasar bebas karena barang yang yang tersebar lebih bervariatif dan produsen dituntut  lebih kreatif dan inovatif , namun hal ini pun menimbulkan dampak negatif pula dengan menjadikan masyrakat nya menjadi konsumtif dan meningkatkan angka konsumerisme suatu negara.



Negara memerlukan perdagangan internasional bukan hanya semata-mata untuk kebutuhan ekonomi namun juga untuk mencari kekuatan politik di dunia internasional. Perdagangan internasional nyatanya merupakan produk dari sistem kapitalis. Perdagangan internasional merupakan produk era modern, penciptaan pasar dan perdagangan internasional sengaja dibentuk untuk mengekploitasi negara dunia ketiga. Nyatanya pasar bebas hanyalah berupa mitos belaka, sesuai dengan pendapat Ha Joon Chang yaitu, [3]

The free market doesn’t exist. Every market has some rules and boundaries that restrict freedom of choice. A market looks free only because we so unconditionally accept itsunderlying restrictions that we fail to see them. How ‘free’ a market is cannot be objectively defined. It is a political definition. The usual claim by free-market economists that they are trying to defend the market from politically motivated interference by the government is false. Government is always involved and those free-marketeers are as politically motivated as anyone. Overcoming the myth that there is such a thing as an objectively defined ‘free market’ is the first step towards understanding capitalism.

Pasar bebas sesungguhnya hanyalah sebuah struktur pemikiran yang sengaja dibuat, pasar tidak ada yang dilakukan secara bebas, setiap pasar memiliki aturan dan batas-batas dalam bertransaksi. Pasar bebas hanyalah berupa definisi politik kapitalis dan pasar bebas dikatakan pasar yang tidak dikendalikan oleh pemeritah adalah palsu. Sebaliknya pasar bebas sangat dikendalikan oleh negara-negara kapitalis. Mereka sengaja untuk mengaburkan arti sesungguhnya dari pasar bebas dikarenakan menghindari negara-negara berkembang melakukan proteksi terhadap produk-produk dalam negeri mereka, dan juga untuk memancing negara dunia ketiga untuk ikut bergabung dalam pasar bebas dalam rangka memajukan perekenomian domestik mereka.

Negara-negara kapitalis hanya mengutarakan hal-hal positif yang membuat negara dunia ketiga tergiur oleh kesempatan pasar bebas. Kapitalisme barat mendikte bahwa pasar harus bersifat bebas, ketika pemerintah ingin ikut campur dalam mengendalikan pasar bebas maka mereka kehilangan kesempatan untuk berinovasi dan kehilangan mendapatkan keuntungan. Negara kapitalisme menjamin terdapat kesempatan yang sama untuk bersaing antara negara-negara maju dan negara dunia ketiga, negara dunia ketiga merasa senang ketika produk terkenal asing masuk kedalam negeri mereka dan merasa senang ketika perusahaan asing datang ke negara dunia ketiga untuk memberi pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran di negara mereka. Sistem kapitalis membuat kesenjangan sosial di era ini kian terasa, dimana negara kapitalis mendapatkan sumber dana mereka dari mengekploitasi negara dunia ketiga. fenomena ini seakan membuktikan bahwa kolonialisme masih ada walaupun negara-negara didunia telah merdeka, namun penjajahan disini bukan secara fisik namun berupa konstruksi berupa nilai-nilai liberalisasi.

Organisasi perdagangan internasional atau World Trade Organization merupaka organisasi yang menjadi wadah bagi negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional, negara-negara didunia berlomba-lomba dalam persaingan perdagangan internasional. Yang harus di perhatikan adalah tidak boleh negara secara sepenuhnya terjun pada pasar bebas tanpa memperhatikan batasan-batasan, terutama bagi negara dunia ketiga yang masih dalam tahap perkembangan ekonomi dan aspek-aspek lainnya. Perdagangan internasional memang diperlukan oleh negara-negara didunia, namun tetap diperlukan peran pemerintah untuk membatasi pengaruh negatif dari perdagangan internasional, Ha Joon Chang mengatakan bahwa pasar bebas sebenarnya masih terdapat peran pemerintah didalamnya. Oleh karena itu tanggung jawab pemerintah sebagai yang mengendalikan dan mengatur perekonomian domestik bisa dapat terus dijaga demi kepentingan nasional dan bukan menjadi negara yang konsumtif.

2.      Berikut ini adalah perspektif yang dapat menjelaskan politik perdagangan internasional:
Ada beberapa konsep atau teori atau perspektif yang dapat membantu menjelaskan tentang politik perdagangan, yaitu perspektif liberalisme,perspektif nasionalis(merkantilis),dan juga perspektif marxisme,ketiga nya merupakan perspektif yang berhubungan dengan politik perdagangan di dunia,seperti perspektif nasionalis atau yang lebih sering disebut dengan perspektif merkantilis dimana memiliki asumsi awal bahwa hal utama yang mempengaruhi politik yaitu ekonomi jadi menurut perspektif merkantilis dapat dilihat bahwa politik dan ekonomi ialah sesuatu yang sangat berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pada perspektif ini pun muncul konsep statebuilding dimana pasar harus tunduk demi memenuhi kepentingan negara,lalu muncul lah pandangan lain nya yaitu liberalisme dimana kemunculan nya sebagai kritik atau pembaharuan dari pandangan merkantilis ini,dalam perspektif liberal lebih menekankan pada kebebasan aktor maupun pasarnya,liberalis percaya akan adanya politik dan ekonomi. Namun dalam pandangan liberalis ia memisahkan keduanya.selanjutnya ialah perspektif marxisme yang membahas tentang kelas,pandangan ini merupakan reaksi dari pandangan yang sebelumnya,dimana pangdangan marxisme memperjuangkan penghapusan kelas,penjelasan lengkapnya akan dijabarkan secara rinci satu persatu.

Merkantilism
·         Hubungan antar negara adalah zero-sum game
Yang dimaksud hubungan zero-sum game adalah hubungan dimana satu negara untung, berarti negara lain dirugikan. Dari pandangan ini, berarti perdagangan internasional akan merugikan satu negara saat negara lain diuntungan.

·         Kondisi hubungan negara adalah konfiktual
Bukannya sebagai arena kerjasama, hubungan perekonomian antarnegara adalah konfliktual, untuk memenangkan kepentingan nasional negara. Dalam hubungan antar-negara, istilah ‘benign’ adalah perjuangan ekonomi untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi tanpa membuat efek negatif pada negara lain.
Neo-Marxism
·         Kelas dan faktor produksi adalah hal yang ‘given’
Perkembangan negara dalam dunia internaisonal ditentukan oleh faktor produksi yag bersifat materiil. Modal adalah satu hal penting yang harus dimiliki oleh negara jika ingin menguasai pasar. Modal disini merupakan bagian dari power negara yang digunakan untuk menguasai pasar karena sifat  hubngan pasar sendiri adalah sero-sum game. Seperti yang sudah dijelaskan pada perspektif merkantilism, jika satu negara untung, maka negara lain pasti rugi.
·         Bertujuan untuk kelonggaran kapitalism
Diketahui bahwa terdapat pembagian kelas terjadi pada negara-negara. Ada negara dunia pertama dan dunia ketiga. Kelonggaran kapitalism disini maksudnya kelonggaran bagi negara dunia ketiga. Pemikiran marxisme ini mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan oleh manusia adalah menciptakan arti dari penghasilan mereka melalui power pekerja dan penggunaan alat. Adanya kelas bagi marxis menghantarkan pada perubahan dan penggantian relasi. Kapitalism membuat pemilik saham semakin memiliki kapital yang besar, sedangkan kaum proletar malah dihadapkan dengan produknya sendiri yang  dapat menimbulkan krisis dikarenakan ketidakmampuan kaum proletar memenuhi kebutuhannya karena adanya profit oriented.
Neo-liberalism
·         Aktor utama adalah individu bukan negara :
a.         Karena individu dianggap sebagai yang rasionalitas
b.         Dengan rasionalitas tersebut, semua yang berinteraksi dalam pasar, akan mengalami untung.
Tujuan ekonominya adalah kesejahteraan bersama :
·         Kaum merkantilisme yakin bila para aktor utama adalah individu maka mereka akan memilih untuk mencari untuk bagi dirinya sendiri dalam persaingan pasar, begitu pun yang akanakan terjadi pada pihak lainnya, maka dari pandangan tersebut, keseluruhan pihak  akan mendapatkan kesejahteraan maksimal.

Liberal
Dalam pandangan ekonomi liberal berasumsikan bahwa adanya pasar bebas dengan tidak adanya intervensi dari negara,dan juga lebih fokus pada kebebasan dan kesetaraan  individunya. Pada ekonomi liberal,pandangan ini menyatakan bahwa pasar itu akan muncul demi memenuhi kebutuhan manusia dan akan berjalan dengan sistem internalnya,dalam perspektif liberal,terdapat sistem pasar yang mengatur jalan nya perdagangan yang berguna untuk meningkatkan efisiensi ekonomi,lalu untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi dan akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan selain itu juga pandangan dari ekonomi liberal ini percaya bahwa semakin baik perekonomian suatu negara maka keamanan negara pun akan terjamin. Dalam pandangan ekonomi liberal ini percaya bahwa dengan diadakan nya pasar yang terbuka maka akan terciptanya ketergantungan yang akan membuka pintu kerjasama tiap negara
Marxisme
Marxisme menganggap bahwa kaitalisme diartikan sebagai kepemilikan individu suatu alat produksi dimana dan adanya upah tenaga kerja,marxisme muncul untuk mengkritik bahwa perekonomian yang kapitalis cendrung bersifat ekspoitatif,oleh sebab adanya kapitalisme ini menciptakan suatu kelas dalam perekonomian suatu negara yaitu kaum borjuis dan proletar yang menyebabkan konsentrasi pandangan ini ialah tentang kelas, Aktor-aktor kunci dalam Marxisme adalah kelas sosial, elite entitas non negara yang transnational, dan multinational corporations. Marxisme juga beranggapan bahwa dengan adanya globalisasi menjadikan kapitalis menjadi tersebar luas,dimana globalisasi sebenarnya alat untuk menjelaskan bahwa negara yang kaya akan tetap kaya dan yang miskin akan tetap miskin dengan sistem kapitalis ini,marxis juga menganggap bahwa sistem ekonomi internasional ialah sesuatu yang memiliki tingkatan atau hierarki

Referensi :

·         Robert Gilpin. The Political Economy of International Relations (1987). Princeton University Press.
·         Ha-Joon Chang. 2010. “23 Things They Don't Tell You About Capitalism”. Penguin Group.
·         Jackson, Robert and Georg Sorensen. 2013. Pengantar Studi Hubungan Internasional: Teori Pendekatan (Edisi Kelima). Yogyakarta: Pustaka Pelajar



[1] Robert Gilpin. The Political Economy of International Relations (1987). Princeton University Press
[2] Ibid, hal 17
[3] Ha-Joon Chang. 2010. “23 Things They Don't Tell You About Capitalism”. Penguin Group. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar