1. Mengapa
sebuah negara memerlukan perdagangan internasional?
2. Kerangka
teori/konsep/pendekatan apa saja yang dapat membantu Anda dalam memahami
perdagangan internasional? Jelaskan
Jawab
:
Rina Junita
Yuni Ardiani
Theresia Cassandra
1. Perdagangan
internasional era modern menjadi tempat bagi negara-negara sebagai cara yang
efisien untuk menunjang perekonomian domestik negara. Dengan menghilangkan
batas-batas negara dengan menghapuskan tariff
barrier oleh beberapa negara untuk lebih mempermudah negara-negara dalam
mencari pasar sebagai tempat goods
dan services dijual. Negara
memerlukan perdagangan internasional karena adanya konsep economic interdependence.[1]
Dimana dalam era modern saat ini, perekenomian menjadi hal yang terpenting bagi
pembangunan negara. Konsep ketergantungan ekonomi menurut Rohen Keohane
dan Joseph Nye (1977) saling ketergantungan ekonomi dapat merujuk hubungan
kekuasaan.[2]
Interdepedensi ekonomi membuat negara-negara saling membutuhkan untuk
bekerjasama, namun dalam buku gilpin tersebut interdepedensi yang dimaksud
sulit untuk menjelaskan pola ketergantungan yang terjadi antara negara dan efek
dari integrasi ekonomi nasional ke ekonomi global menimbulkan efek bagi
perekonomian domestik sendiri.
Dalam
pandangan kami perdagangan bebas merupakan suatu wadah namun kami melihat bahwa
kerjasama yang terjadi dalam pasar bebas hanya sekedar label yang dibuat demi
berjalan nya perdagangan ini. Namun dengan adanya pasar bebas ini justru
menyulut hal lain yang muncul seperti persaingan yang terjadi di dalam berjalan
nya pasar bebas ini,yang mengakibatkan persaingan dalam pasar tersebut yang
selanjutnya menyebabkan makin beranekaragam nya barang yang beredar hal
meerupakan hal positif yang terjadi dari adanya pasar bebas karena barang yang
yang tersebar lebih bervariatif dan produsen dituntut lebih kreatif dan inovatif , namun hal ini
pun menimbulkan dampak negatif pula dengan menjadikan masyrakat nya menjadi
konsumtif dan meningkatkan angka konsumerisme suatu negara.
Negara
memerlukan perdagangan internasional bukan hanya semata-mata untuk kebutuhan
ekonomi namun juga untuk mencari kekuatan politik di dunia internasional.
Perdagangan internasional nyatanya merupakan produk dari sistem kapitalis.
Perdagangan internasional merupakan produk era modern, penciptaan pasar dan
perdagangan internasional sengaja dibentuk untuk mengekploitasi negara dunia
ketiga. Nyatanya pasar bebas hanyalah berupa mitos belaka, sesuai dengan
pendapat Ha Joon Chang yaitu, [3]
The
free market doesn’t exist. Every market has some rules and boundaries that
restrict freedom of choice. A market looks free only because we so
unconditionally accept itsunderlying restrictions that we fail to see them. How
‘free’ a market is cannot be objectively defined. It is a political definition.
The usual claim by free-market economists that they are trying to defend the
market from politically motivated interference by the government is false. Government is always involved and those
free-marketeers are as politically motivated as anyone. Overcoming the myth
that there is such a thing as an objectively defined ‘free market’ is the first
step towards understanding capitalism.
Pasar
bebas sesungguhnya hanyalah sebuah struktur pemikiran yang sengaja dibuat,
pasar tidak ada yang dilakukan secara bebas, setiap pasar memiliki aturan dan
batas-batas dalam bertransaksi. Pasar bebas hanyalah berupa definisi politik
kapitalis dan pasar bebas dikatakan pasar yang tidak dikendalikan oleh
pemeritah adalah palsu. Sebaliknya pasar bebas sangat dikendalikan oleh
negara-negara kapitalis. Mereka sengaja untuk mengaburkan arti sesungguhnya
dari pasar bebas dikarenakan menghindari negara-negara berkembang melakukan
proteksi terhadap produk-produk dalam negeri mereka, dan juga untuk memancing
negara dunia ketiga untuk ikut bergabung dalam pasar bebas dalam rangka
memajukan perekenomian domestik mereka.
Negara-negara
kapitalis hanya mengutarakan hal-hal positif yang membuat negara dunia ketiga
tergiur oleh kesempatan pasar bebas. Kapitalisme barat mendikte bahwa pasar
harus bersifat bebas, ketika pemerintah ingin ikut campur dalam mengendalikan
pasar bebas maka mereka kehilangan kesempatan untuk berinovasi dan kehilangan
mendapatkan keuntungan. Negara kapitalisme menjamin terdapat kesempatan yang
sama untuk bersaing antara negara-negara maju dan negara dunia ketiga, negara
dunia ketiga merasa senang ketika produk terkenal asing masuk kedalam negeri
mereka dan merasa senang ketika perusahaan asing datang ke negara dunia ketiga
untuk memberi pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran di negara mereka.
Sistem kapitalis membuat kesenjangan sosial di era ini kian terasa, dimana
negara kapitalis mendapatkan sumber dana mereka dari mengekploitasi negara
dunia ketiga. fenomena ini seakan membuktikan bahwa kolonialisme masih ada
walaupun negara-negara didunia telah merdeka, namun penjajahan disini bukan
secara fisik namun berupa konstruksi berupa nilai-nilai liberalisasi.
Organisasi
perdagangan internasional atau World Trade Organization merupaka organisasi
yang menjadi wadah bagi negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan
internasional, negara-negara didunia berlomba-lomba dalam persaingan
perdagangan internasional. Yang harus di perhatikan adalah tidak boleh negara
secara sepenuhnya terjun pada pasar bebas tanpa memperhatikan batasan-batasan,
terutama bagi negara dunia ketiga yang masih dalam tahap perkembangan ekonomi
dan aspek-aspek lainnya. Perdagangan internasional memang diperlukan oleh
negara-negara didunia, namun tetap diperlukan peran pemerintah untuk membatasi
pengaruh negatif dari perdagangan internasional, Ha Joon Chang mengatakan bahwa
pasar bebas sebenarnya masih terdapat peran pemerintah didalamnya. Oleh karena
itu tanggung jawab pemerintah sebagai yang mengendalikan dan mengatur
perekonomian domestik bisa dapat terus dijaga demi kepentingan nasional dan
bukan menjadi negara yang konsumtif.
2. Berikut
ini adalah perspektif yang dapat menjelaskan politik perdagangan internasional:
Ada
beberapa konsep atau teori atau perspektif yang dapat membantu menjelaskan
tentang politik perdagangan, yaitu perspektif liberalisme,perspektif
nasionalis(merkantilis),dan juga perspektif marxisme,ketiga nya merupakan
perspektif yang berhubungan dengan politik perdagangan di dunia,seperti
perspektif nasionalis atau yang lebih sering disebut dengan perspektif
merkantilis dimana memiliki asumsi awal bahwa hal utama yang mempengaruhi
politik yaitu ekonomi jadi menurut perspektif merkantilis dapat dilihat bahwa
politik dan ekonomi ialah sesuatu yang sangat berkaitan dan saling mempengaruhi
satu sama lain. Pada perspektif ini pun muncul konsep statebuilding dimana
pasar harus tunduk demi memenuhi kepentingan negara,lalu muncul lah pandangan
lain nya yaitu liberalisme dimana kemunculan nya sebagai kritik atau
pembaharuan dari pandangan merkantilis ini,dalam perspektif liberal lebih
menekankan pada kebebasan aktor maupun pasarnya,liberalis percaya akan adanya
politik dan ekonomi. Namun dalam pandangan liberalis ia memisahkan
keduanya.selanjutnya ialah perspektif marxisme yang membahas tentang
kelas,pandangan ini merupakan reaksi dari pandangan yang sebelumnya,dimana
pangdangan marxisme memperjuangkan penghapusan kelas,penjelasan lengkapnya akan
dijabarkan secara rinci satu persatu.
Merkantilism
·
Hubungan antar negara adalah zero-sum
game
Yang
dimaksud hubungan zero-sum game adalah hubungan dimana satu negara untung,
berarti negara lain dirugikan. Dari pandangan ini, berarti perdagangan
internasional akan merugikan satu negara saat negara lain diuntungan.
·
Kondisi hubungan negara adalah
konfiktual
Bukannya
sebagai arena kerjasama, hubungan perekonomian antarnegara adalah konfliktual,
untuk memenangkan kepentingan nasional negara. Dalam hubungan antar-negara,
istilah ‘benign’ adalah perjuangan ekonomi untuk memperjuangkan kepentingan
ekonomi tanpa membuat efek negatif pada negara lain.
Neo-Marxism
·
Kelas dan faktor produksi adalah hal yang
‘given’
Perkembangan
negara dalam dunia internaisonal ditentukan oleh faktor produksi yag bersifat
materiil. Modal adalah satu hal penting yang harus dimiliki oleh negara jika
ingin menguasai pasar. Modal disini merupakan bagian dari power negara yang digunakan
untuk menguasai pasar karena sifat
hubngan pasar sendiri adalah sero-sum game. Seperti yang sudah
dijelaskan pada perspektif merkantilism, jika satu negara untung, maka negara
lain pasti rugi.
·
Bertujuan untuk kelonggaran kapitalism
Diketahui
bahwa terdapat pembagian kelas terjadi pada negara-negara. Ada negara dunia
pertama dan dunia ketiga. Kelonggaran kapitalism disini maksudnya kelonggaran
bagi negara dunia ketiga. Pemikiran marxisme ini mengatakan bahwa hal utama
yang perlu dilakukan oleh manusia adalah menciptakan arti dari penghasilan
mereka melalui power pekerja dan penggunaan alat. Adanya kelas bagi marxis
menghantarkan pada perubahan dan penggantian relasi. Kapitalism membuat pemilik
saham semakin memiliki kapital yang besar, sedangkan kaum proletar malah
dihadapkan dengan produknya sendiri yang
dapat menimbulkan krisis dikarenakan ketidakmampuan kaum proletar
memenuhi kebutuhannya karena adanya profit oriented.
Neo-liberalism
·
Aktor utama adalah individu bukan negara
:
a.
Karena individu dianggap sebagai yang
rasionalitas
b.
Dengan rasionalitas tersebut, semua yang
berinteraksi dalam pasar, akan mengalami untung.
Tujuan
ekonominya adalah kesejahteraan bersama :
·
Kaum merkantilisme yakin bila para aktor
utama adalah individu maka mereka akan memilih untuk mencari untuk bagi dirinya
sendiri dalam persaingan pasar, begitu pun yang akanakan terjadi pada pihak
lainnya, maka dari pandangan tersebut, keseluruhan pihak akan mendapatkan kesejahteraan maksimal.
Liberal
Dalam
pandangan ekonomi liberal berasumsikan bahwa adanya pasar bebas dengan tidak
adanya intervensi dari negara,dan juga lebih fokus pada kebebasan dan
kesetaraan individunya. Pada ekonomi
liberal,pandangan ini menyatakan bahwa pasar itu akan muncul demi memenuhi
kebutuhan manusia dan akan berjalan dengan sistem internalnya,dalam perspektif
liberal,terdapat sistem pasar yang mengatur jalan nya perdagangan yang berguna
untuk meningkatkan efisiensi ekonomi,lalu untuk memaksimalkan pertumbuhan
ekonomi dan akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan selain itu juga pandangan
dari ekonomi liberal ini percaya bahwa semakin baik perekonomian suatu negara
maka keamanan negara pun akan terjamin. Dalam pandangan ekonomi liberal ini
percaya bahwa dengan diadakan nya pasar yang terbuka maka akan terciptanya
ketergantungan yang akan membuka pintu kerjasama tiap negara
Marxisme
Marxisme
menganggap bahwa kaitalisme diartikan sebagai kepemilikan individu suatu alat
produksi dimana dan adanya upah tenaga kerja,marxisme muncul untuk mengkritik
bahwa perekonomian yang kapitalis cendrung bersifat ekspoitatif,oleh sebab
adanya kapitalisme ini menciptakan suatu kelas dalam perekonomian suatu negara
yaitu kaum borjuis dan proletar yang menyebabkan konsentrasi pandangan ini
ialah tentang kelas, Aktor-aktor kunci dalam Marxisme adalah kelas sosial,
elite entitas non negara yang transnational, dan multinational corporations.
Marxisme juga beranggapan bahwa dengan adanya globalisasi menjadikan kapitalis
menjadi tersebar luas,dimana globalisasi sebenarnya alat untuk menjelaskan
bahwa negara yang kaya akan tetap kaya dan yang miskin akan tetap miskin dengan
sistem kapitalis ini,marxis juga menganggap bahwa sistem ekonomi internasional
ialah sesuatu yang memiliki tingkatan atau hierarki
Referensi :
·
Robert Gilpin. The Political Economy of
International Relations (1987). Princeton University
Press.
·
Ha-Joon Chang. 2010. “23 Things They Don't Tell You About
Capitalism”. Penguin Group.
·
Jackson, Robert and Georg Sorensen.
2013. Pengantar Studi Hubungan
Internasional: Teori Pendekatan (Edisi Kelima). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar