Konteks,
elemen, dimensi, tipe, tujuan dan kegunaan/manfaat penelitian sosial.
Tujuan Penelitian
Explorasi
Kita
gunakan ketka subjek penelitian benar-benar baru untuk menemukan konsep dasar
suatu isu.
Deskripsi
Untuk
memberikan gambaran pada penelitian karena objek yang diteliti telah kita
ketahui atau mengatahui konsepnya.
Eksplanasi
Tujuan
utamanya adalah untuk menjelaskan mengapa peristiwa terjadi dan untuk
membangun, menguraikan, memperpanjang atau menguji teori.
Sifat
Penelitian Sosial
1.
Terstruktur
dan Tujuan
Penelitian
bukan serta merta hanya meneliti yang terjadi, namun harus selalu memiliki
tujuan. Penelitian memang untuk lebih mengetahui dunia dalam deskripsi yang
sederhana dan masuk akal, hal tersebut membuat kontribusi yang signifikan
terhadap pemahaman kita tentang dunia. Tetapi penelitian juga harus memberikan
pengetahuan yang kuat, dipertahankan, dan berguna ( Pole and Lampard, 2002: 2
).
2.
Ketat
Penelitian
harus dengan benar-benar dan hati-hati direncanakan dan dilaksanakan.
3.
Kuat
dan dipertahankan
Penelitian
( terutama akademis penelitian ) tidak jarang menuai kritik dari rekan-rekan
atau jika mengirimkan penelitian dalam pekerjaan untuk dinilai, maka penelitian
harus kuat dalam semua elemen konsep, desain, dan praktek sehingga kritikus
dapat memahami bagaimana kesimpulan yang dibuat dan peneliti dapat
mempertahankan kesimpulan dari penelitiannya.
4.
Sistematis
Istilah
ini penting berarti bahwa segala sesuatu yang telibat dalam penelitian (
misalnya orang atau kasus ataupun kumpulan data) diperlakukan dengan cara yang
sama.
5.
Lebih
dari mengumpulkan fakta-fakta
Penelitian
tidak hanya mengumpulkan fakta atau data, namun jauh dari itu dan biasanya
berfokus pada penjelasan.
MODEL ILMU ALAM DAN PENELITIAN
Model
ilmu pengetahuan dan positivisme, ada masalah dengan menghubungkan mereka
semata-mata dengan penelitian kuantitatif. Selanjutnya, penelitian kualitatif
sering menunjukkan fitur salah satu yang akan mengasosiasikan dengan model ilmu
alam.
Kecenderungan
ini terungkap dalam beberapa cara:
·
Empiris
Gagasan
bahwa teori harus didasarkan pada data tampaknya merupakan manifesto untuk
empirisme, dan tidak mengherankan, karena itu, bahwa beberapa penulis mengklaim
untuk mendeteksi 'positivisme rahasia' dalam penelitian kualitatif.
Cara
lain di mana nada empiris yang terungkap adalah saran bahwa realitas sosial
harus dipelajari dari sudut pandang peserta penelitian, tetapi bahwa
satu-satunya cara untuk mendapatkan akses ke interpretasi mereka adalah melalui
diperpanjang kontak dengan mereka, menyiratkan makna yang dapat diakses oleh
indera peneliti.
·
Realisme.
Realisme
adalah salah satu cara di mana dasar epistemologis dari ilmu-ilmu alam telah
ditafsirkan. Untuk realisme kritis tugas penelitian sosial adalah untuk
membangun hipotesis tentang mekanisme tersebut dan untuk mencari efek mereka.
Kritis realis menempati posisi tengah antara positivisme dan postmodernisme
dengan mengklaim bahwa entitas dapat ada secara independen dari pengetahuan
kita tentang hal itu, sementara juga menyatakan bahwa akses ke dunia sosial
selalu dimediasi dan dengan demikian subjektif. Realis kritis juga percaya pada
gagasan entitas materi yang mengatakan menjadi nyata jika mereka memiliki efek
pada perilaku.
·
Realisme
kritis dan etnografi
Rasisme
dapat dilihat sebagai kecenderungan yang diwujudkan dalam keadaan tertentu,
tetapi dilakukan belum direalisasi pada orang lain (Porter 1993: 607). Dalam
hal realisme kritis, salah satu mekanisme struktural yang mungkin itu
dimentahkan oleh pengoperasian mekanisme struktural.
·
Penelitian
kuantitatif dan Interpretivisme
Dua
poin relevan sini. Pertama, dengan tidak adanya responden latihan validasi,
gagasan bahwa kualitatif. Penelitian lebih mahir mendapatkan akses ke titik
pandangan orang-orang sedang dipelajari daripada kuantitatif penelitian adalah
selalu diasumsikan daripada menunjukkan. Kualitatif peneliti sering mengklaim telah menyadap
pandangan dunia peserta karena, misalnya, mereka partisipasi luas dalam putaran
harian yang mereka studi, lamanya waktu yang mereka habiskan di pengaturan yang
belajar, atau panjang dan wawancara intensif dilakukan.
·
Penelitian
kuantitatif dan Konstruksionisme.
Salah
satu kata kunci konstruktivisme adalah kekhawatiran dengan masalah
representasi, sebagai ini memainkan peran penting dalam pembangunan dunia
sosial.
Desain
Penelitian
1.
Desain
Eksperimental atau Quasi-Eksperimental
·
Memudahkan
dan memungkinkan untuk melihat dampak perubahan atau intervensi
·
Membantu
untuk menguji hipotesis
·
Memudahkan
untuk mengeksplorasi hubungan kausal antara karateristik yang berbeda, perubahan,
dan intervensi
2.
Desain Cross-Sectional
·
Memungkinkan
untuk membandingkan pengalaman, pandangan, dan karateristik dari berbagai kelompok
orang atau kasus
·
Mengeksplorasi
kemungkinan hubungan antara pengalaman, pandangan, dan karateristik dari
berbagai kelompok orang atau kasus.
3.
Desain
Longitudinal
·
Memberikan
kemungkinan untuk melihat perubahan dari waktu ke waktu
·
Mengidentifikassi
perbedaan utama dari waktu ke waktu serta mencari penjelasan yang pasti.
·
Memungkinkan
untuk melihat dampak peristiwa penting atau perubahan menggunakan data yang
dikumpulkan sebelum dan sesudah
·
Tiga
jenis longitudinal research:
a)
Time-series
research. Mencari infoemasi banyak unit pada banyak waktu untuk meihat
perubahan keadaan yang ada.
b)
Panel
study. Lmelihat perubahan pada banyak unit pada banayk waktu menggunakan unit
yang sama walau berbeda waktu.
c)
Cohort
study. Mencari infoemasi selain objek atau unit yang sama, juga menggunakan data pengalaman yang sama pada
satu waktu melewati banyak waktu.
4.
Desain
Studi Kasus
·
Melihat
kasus kecil secara lebih dalam.
·
Memudahkan
menentukan Topik penelitian dalam konteks tertentu
·
Memudahkan
penelitian dan menjelajahi topik penelitian secara mendalam.
5.
Kemungkinan
yang timbul menimbulkan banyak spekulasi dalam penelitian terutama dikarenakan
banyaknya kejadian yang ada.
·
Case-Study
Research, pemeriksaan mendalam kasus dari banayknya informasi yang luas
mengenai beberapa kasus pada satu periode atau beberapa jangka periode.
·
Across-Case
Research, meneliti hubungan antar kasus dan faktor lain, tidak berfokus pada
satu objek atau kasus
Tipe Penelitian
Sosial
1.
Penelitian
Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki kedudukan
untuk mencari dan menjelajahi, dan memahami arti individuais atau kelompok
dalam permasalahan sosial. Penelitian ini melakukan proses prosedur pertanyaan.
Biasanya dikumpulkan dari data alam.
2.
Penelitian
Kuantitatif
Penelitian ini memiliki kedudukan untuk
pengujian objrktif teori dengan mengkaji hubungan antara variable. Variable ini
biasa nya berbentuk angka yang dapat di analisis dengan menggunakan statiska.
Lalu, laporan tertulis tersebut yang telah ditetapkan, terdiri atas
pendahuluan, sastra dan teori, metode, lalu hasil dan kesimpulan.
3.
Penelitian
Dengan Metode Campuran
Penelitian ini memiliki kedudukan dimana
mengumpulkan data kualitatif baik data kuantitatif, meyimpulkan dua data yang
dapat digunakan dalam penelitian dan mengunakan desain yang melibatkan asumsi
filosofis dan keranka teoritis.
Quantitative
|
Qualitatif
|
Mixed Methode
|
·
experimen penelitian
·
namun
melakukan survei
|
·
Penelitian narative
·
Berdasarkan suatu fenomena
·
Berdasarkan teori
·
Ethnograpis
·
Studi kasus
|
·
Konvergen
·
Berurutan
·
Ekplorasi berurutan
·
Melakukan perubahan
|
1.
Pendekatan
Kuantitatif
Dalam penelitian skenario menguji teori
dengan menentukan hipotesis dalam lingkup yang sempit. Pengumpulan data juga dapat
menonak dan mendukung hipotesis.
2.
Pendekatan
Kualitatif
Didalam pandangan ini peneliti berusaha
untuk mengartikan fenomena dari pandangan peserta. Ini bererti mengidentifikasi
kelompok dari berbagai budaya dan belajar bagaimana mengembangkan pola prilaku
dari waktu-waktu.
3.
Pendekatan
Metode Campuran
Peneliti melakukan penyelidikan
mengumpulkan asumsi yang berbagai macam jenis data terbaik memberikan pemahaman
yang lebih lengkap dari masalah penelitian bukan hanya dari data kuantitatif
saja.
Konteks Penelitian
Use and Audience
Orientasi
dasar penelitian adalah bagaimana cara mencari dan siapakan audien yang
menggunakannya. Ada dua orientasi menilik pengguna dan yang audien-nya
Basic Research
Basic
research memungkikan kemajuan dasar mengenai bagaimana dunia bekerja dan
membanun penjelasan teoritis. Orang yang mengevaluasi adalah komunitas
pendidikan dan digunakan pula oleh peneliti lain. Basic research digunakan
untuk memastikan kebenaran yang ada dan untuk menemukan pengetahuan baru.
Takaran keberhasilan basic research adalah publikasi dan pengaruh pada peneliti
lain. Basic research biasanya baru digunakan beberapa tahun dari bkeberhasilan
penemuan.
Applied Research
Applied
research digunakan untuk menemukan jawaban atas permasalahan kelompok tertentu atau
masalah sosial. tantangan dari applied research adalah mengubah bahasa yang
‘scientific’ kedalam bahasa kaum awam karena pengguna dan pengevaluasi dari
applied research adalah praktisi dan kaum awam. Orientasi ini digunakan untuk
melihat adanya relevansi antara teori yang ada dengan praktiknya di dunia
nyata. Takaran keberhasilan applied research adalah keberhasilannya pada
kegiatan sehari-hari. Ada tiga jenis applied research, yaitu:
1.
Evaluation
research
Membuat takaran atas keberhasilan untuk
mengetahui sistem manakah atau kebijakan manakah yang lebih menguntungkan.
Evaluation research sendiri memiliki dua jenis, yaitu: (1)formative evaluation:
mengawasi dan secara berkala memberi feedback, dan (2)summative evaluation
2.
Action
research
Meningkatkan kehidupan dan kesadaran
akan masalah yang ada. Disini pengetahuan dianggap sebagai power untuk membuat
perubahan sosial. penelitian ini memiliki lima karakteristik, yaitu:
(1)orang yang belajar adalah orang yang
aktif berpartisipasi dalam penelitian,
(2)menggabungkan pengetahuan populer dan
konsen ilmu orang awam,
(3)menguji kekuatan hubungan dan dokumen
yang ada terutama yang terlihat tidak imbang,
(4)menemukan penemuan baru untuk berbagi
untuk meningkatkan kesadaran dan memberi kuasa pada orang biasa, dan
(5)berhubungan dengan kegiatan sosial
dan tujuan sosial.
3.
Social
impact
Penelitian mengenai konsekuensi dalam
penerapan perubahan rencana yang lebih baik.
Terdapat dua alat dalam penerapannya, yaitu:
·
Need
of assement: pengumpulan informasi deskriptif tentang kebutuhan, masalah atau
keprihatinan, termasuk besarnya, ruang lingkup, dan tingkat keparahan
kebutuhan. Dalam pengumpulan informasi terkadang mendapatkan beberapa
kesulitan. Pertama memprioritaskan isu yang mendesak diantara isu yang ada
merupakan keputusan yang sullit. Mengumpulkan informasi dengan isu yang
berkaitan pada orang yang tepat. Kemudian membuat keputusan jangka panjang yang
berhubungan dengan kebutuhan isu terkait. Dan terakhir keputusan yang diambil
terkadang menimbulkan kontroversi
·
Cost-benefit
analysis: berhubungan dengan ekonomi dalam melihat pengeluaran dan pemasukan
apakah seimbang. Ada dua cara dalam menilai melalui sisi moneter, yaitu:
(1)contigency evaluation, dan (2)actual cost evaluation.
Perbedaan
yang ada antara basic research dan applied research membuat perbedaan pada:
1.
Bentuk
pengetahuan: instrumental dan reflexive knowledge. Instrumental knowledge
digunakan untuk penelitian dasar yang mengutamakan hasil data. Sedangkan
reflexive knowledge digunakan untuk memeriksa pandangan dasar yang ada.
2.
Jangkauan
audiens yang dapat menggunakan penelitian.
3.
Siapa
yang memulai, men-desain dan mengontrol penelitian.
Data Collection Techniques
Cara mencari data ada 2, kuantitatif
yang biaa berbentuk numerik dan kualitatif berbentuk deskripsi atau gambaran.
Kuantitatif.
Eksperimental research menggunakan
prinsip kerja dalam ilmu pengetahuan dengan mengambil sampel dari beberapa
orang dan sangat efektif untuk
penjelasan penelitian. Survey, kuisioner yang melibatkan banyak orang yang
dipilih secara acak untuk mengetahui kebiasaan umum yang ada.
Nonreactive research, objek yang diamati
tidak menyadari kalau menjadi bagian dari embelajaran. Dalam nonreactive
research ada dua jenis, yaitu: Content Analysis, merekam menggunakan media untuk dianalisa menggunakan
grafik (dianggap nonreaktif karena objek tidak tahu manakah yang akan
dianalisa). Existing statistic, mengumpulkan informasi dari laporan pemerintah
yan ada (dianggap nonreaktif karenatidak tahu informasi mana yang akan
digunakan).
Kualitatif
Field research, data diambil secara
langsung dan harian dan dipertimbangkan yang diteliti. Dan
historical-comparative, mencari penelitian yang serupa pada waktu yang telah
lalu.
Tahapan-tahapan
penelitian sosial.
Beberapa cara untuk melakukan riset, yaitu :
Categorise : melibatkan suatu peristiwa, atau membentuk suatu benda yang memiliki
tujuan untuk hal bersama-sama
Describe : pemerhatian untuk mengupulkan suatu data
untuk membentuk suatu kebiasaan
Explain : dirancang untuk menangani masalah yang
rumit, untuk mendapatkan suatu fakta
Evaluate : membuat peradilan tentang kualitas
benda-benda atau peristiwa-peristiwa. Untuk mendapatkan hasil yang relevan
dengan konteks dan menimbang-nimbang hasil penelitian
Compare : membandingkan kasus dapat diperiksa untuk
menyorot persamaan dan perbedaan antara mereka, memimpin untuk pemahaman yang
lebih baik tentang fenomena alam.
Corallate : Hubungan antara dua diselidiki fenomena
untuk melihat apakah dan bagaimana pengaruh mereka masing-masing.
Control : cara untuk mengontrol yang menyebabkan efek
dan juga hubungan dan melakukan upaya kontrol yang lebih besar
1.
Proses
Penelitian Kuantitatif
Berikut
ni adalah cara dalam melakukan penelitian kuantitatif:
a.
Teori
Seperti yang kita ketahui bahwa kita
harus memluai dengan mencari teori yang benar-benar signifikan atau sesuai
dengan fakta yang ada.
b.
Hipotesis
Banyak penelitian yang tidak menggunakan
hipotesis. Namun, sebagai gantinya dilakukannya penggumpuan data. Desain
penelitian juga terkadang memerlukan hipotesis.
c.
Desain
Penelitian
Paa tahap ini biasa nya menimbulkan
masalah. Dimana kemampuan peneliti untuk menemukan kesalahan dan sebab dan
akibat pada penelitian mereka.
d.
Merancang
langkah-langkah konsep
Merancang konsep yang membuat peneliti
tertarik. Proses ini sering disebut dengan oprationalization.
e.
Lokasi
penelitian
Langkah ini juga penting untuk dilakukan
dalam menentukan lokasi penelitian. Pemilihan tempat harus benar benar di
seksi.
f.
Mengumpulkan
data
Pada langkah ini melibatkan administrasi
intrumen penelitian, dalam hal ini juga menggunakan pengamatan yag terstruktur
yaitu mengamati setiap objek untuk mengumpulkan data data.
g.
Pengolahan
data
Pada langkah ini, penelitian hanya
mengacu pada fakta yang ada, dikumpulkan menjadi satu dan dijadikan sebagai
informasi. Namun informasi tersebut harus lebih condong terhadap fakta yang
sudah ada.
h.
Analisis
data
Peneliti harus menginterpretasikan hasil
analisis. Pada tahap ini akan muncul temuan baru, temuan baru tersebut akan
dipertimbangkan oleh peneliti.
i.
Kesimpulan
Setelah menemukan temuan baru pada suatu
penelitian dan di publikasikan, mereka menjadikan temuan baru tersebut jadi
bekal pengetahuan.
Desain
penelitian: worldview, inquiry, metode.
Dari
sudut pandang meneliti, terdapat tiga pandangan yang biasa digunakan oleh para
peneliti, yaitu: positive Social Science, Interpretative Social Research, dan
Critical Social Science.
Positive Social Science
Pendekatan ini paling sering digunakan karena berhubungan
dengan beberapa teori, struktur fungsional, pilihan rasional, dan perubahan
cara pandang.penelitian menggunakan eksperimen, survey, dan statistik. Segala
aktifitas dianggap logic jika sesuai. Pandangan ini berusaha menggabungkan
pemikiran deduktif dengan pemikiran yang empiris untuk menemukan kemungkinan
pola sosial lainnya.
Interpretative Social Research
Penelitian yang meneliti mengenai arti sosial,
nilai relativitasarti kehidupan sosial yang ter-construk. Pandangan ini
menjelaskan tentang pembentukan kelas dan kebudayaan yang kelamaan djadikan
sebagai pengetahuan padahal apa yang mereka anggap benar terkadang hanyalah
pengaruh budaya.
Critical Social Research
Jika kedua pandangan tadi memiliki argumennya
sendiri, seperti positivis yang menganggap segala sesuatu mharuslah logic dan
terbukti secara empiris, dan interpretative yang melihat semua hal yang ada
adalah bentukan atau atas persetujuan manusia, maka pandangan ini adalah titik
tengah dari kedua pandangan tersebut yang juga menekankan pada masalah kelas
dan panganggapan realitas atas dasar intersubjektifitas.
No
|
|
PSS
|
ISR
|
CSS
|
1.
|
Tujuan utama
|
Menemukan causal law
|
Meningkatkan pengertian mengenai kehidupan sosial
|
Mengubah kehidupan sosial melalui aksi
|
2.
|
Dasar realita sosial
|
Pembuktian empiris
|
Penyesuaian dengan apa yang dirasakan dan arti
hidup bersama
|
Melihat penjelasan secara empiris dan
menyesuaikan kebenaran yang didasarkan intersubjektifitas
|
3.
|
Sifat dasar manusia
|
Egosi, mencari kesenangan/menghindari kesulitan,
dan mamalia yang rasional.
|
Secara terus-menerus menciptakan sistem melalui
interaksi sosial.
|
Rasionalitas dibentuk oleh sistem yang ada dan
jika tidak sesuai akan dianggap penyimpangan.
|
4.
|
Dasar tindakan
|
Determinism (paksaan oleh individu dengan power
besar)
|
Voluntarism dan volition (subjektif dan sadar)
|
Bounded otonomy(subjektif dan alasan untuk
identifikasi)
|
5.
|
Hubungan common sense dan ilmu pengetahuan
|
Ilmu pengetahuan meminjam ide biasa dengan
meminimalisir hal-hal yang kurang terstruktur, kurang konsisten, kurang sistematis,
dan berpihak
|
Common sesnse adalah sesuatu yang stabil dan
nyata
|
False conscious (kesalahan ide mengenai hal yang
empiris dan ketertarikan sesungguhnya)
|
6.
|
Dasar penggunaan teori
|
Covering law model (yang lebih logic yang
digunakan)
|
Typification (menjelaskan kehidupan yang kompleks
menjadi lebih simpel)
|
Abduction (aplikasi data agar saling menjelaskan)
|
7.
|
Klasifikasi benar dan salah
|
Alasan logic dan aplikasi jangka panjang.
|
Postulate of Adequency (masuk akal dan diakui
relita oleh penstudi lain)
|
Deskripsi alasan dan penerapan
|
8.
|
Pembuktian
|
Intersubjektifitas pengamat lain
|
Kemampuan memprediksi dan mengetahui arti
kehidupan sosial
|
Sesuai dengan fakta dan stabil.
|
9.
|
Kegunaan ilmu pengetahuan
|
Instrumental orientation (pengontrol) dan
pengetahuan
|
Relevansi dan refleksi (menghargai perbedaan dan
pengetahuan)
|
Reflexive dialectic observation dan
transformative perspective
|
10.
|
Nilai ilmu sosial dalam ilmu pengetahuan
|
Value-free science (empiris)
|
Relativism (gak ada yang lebih baik satu dengan
lain)
|
Ada nilai salah dan benar
|
Diferensiasi
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
|
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
1.
|
Data
|
Hard data
|
Soft data
|
2.
|
Asas
|
Asas positivis: variabel dan hipotesis
|
Asas interpretative: kasus, conteks dan budaya.
|
3.
|
Capaian dan hasil penelitian
|
Menguji hipotesis, numerik
|
Mengeneralisasi hipotesis baru, bentuk apa pun
|
4.
|
Keunggulan
dan cara menghubungkan
|
Sistematis dan linear
|
Prakter berkelanjutan dan non-linear
|
5.
|
Logika penelitian
|
Sesuai aturan
|
Menemukan cara baru
|
6.
|
Objektifitas dan integritas
|
Teknologi (data yang dianalisis)
|
Keterbukaan personal dan integritas
|
7.
|
Pemilihan topik
|
Jelas
|
Loosely defined
|
Tugas Resum 1
Nama Kelompok:
v Akbar Bintang
Putranto 1416071005
v Baron Tambusai 1416071017
v Debra Andini 1416071023
v Putri Dumora
Nasution 1416071064
v Rani Kurniati 1416071065
v Rina Junita 1416071069
v Theresia
Cassandra Saka V 1416071079
Daftar Pustaka
Babbie, Earl.
2014. “The Basics of Social Research 6th Edition”. Farmington Hills:
Wadsworth Publishing.
Bryman, Alan. 2012.
“Social Research Methods 4th Edition”. New York: Oxford University
Press.
Gray,
Paul S; Williamson, John B; Karp, David A; dan Dalphin, John R. 2007. “The
Research Imagination, An
Introduction to
Qualitative and Quantitative Methods”. Cambridge: Cambridge University Press.
Matthews,
Bob dan Ross, Liz. 2010. “Research Methods, A Practical Guide for The Social
Sciences”. Harlow: Pearson
Education.
Neuman,
W Lawrence. 2013. “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches 7th Edition”. Harlow:
Pearson
Education.
Walliman,
Nicholas. 2011. “Research Methods: The Basics”. London: Routledge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar