Kamis, 16 Maret 2017

Konteks, elemen, dimensi, tipe, tujuan dan kegunaan/manfaat penelitian sosial.

Konteks, elemen, dimensi, tipe, tujuan dan kegunaan/manfaat penelitian sosial.

Tujuan Penelitian

Explorasi
Kita gunakan ketka subjek penelitian benar-benar baru untuk menemukan konsep dasar suatu isu.
Deskripsi
Untuk memberikan gambaran pada penelitian karena objek yang diteliti telah kita ketahui atau mengatahui konsepnya.
Eksplanasi
Tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan mengapa peristiwa terjadi dan untuk membangun, menguraikan, memperpanjang atau menguji teori.
Sifat Penelitian Sosial
1.      Terstruktur dan Tujuan
Penelitian bukan serta merta hanya meneliti yang terjadi, namun harus selalu memiliki tujuan. Penelitian memang untuk lebih mengetahui dunia dalam deskripsi yang sederhana dan masuk akal, hal tersebut membuat kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang dunia. Tetapi penelitian juga harus memberikan pengetahuan yang kuat, dipertahankan, dan berguna ( Pole and Lampard, 2002: 2 ).
2.      Ketat
Penelitian harus dengan benar-benar dan hati-hati direncanakan dan dilaksanakan.
3.      Kuat dan dipertahankan
Penelitian ( terutama akademis penelitian ) tidak jarang menuai kritik dari rekan-rekan atau jika mengirimkan penelitian dalam pekerjaan untuk dinilai, maka penelitian harus kuat dalam semua elemen konsep, desain, dan praktek sehingga kritikus dapat memahami bagaimana kesimpulan yang dibuat dan peneliti dapat mempertahankan kesimpulan dari penelitiannya.
4.      Sistematis
Istilah ini penting berarti bahwa segala sesuatu yang telibat dalam penelitian ( misalnya orang atau kasus ataupun kumpulan data) diperlakukan dengan cara yang sama.
5.      Lebih dari mengumpulkan fakta-fakta
Penelitian tidak hanya mengumpulkan fakta atau data, namun jauh dari itu dan biasanya berfokus pada penjelasan.
MODEL ILMU ALAM DAN PENELITIAN
Model ilmu pengetahuan dan positivisme, ada masalah dengan menghubungkan mereka semata-mata dengan penelitian kuantitatif. Selanjutnya, penelitian kualitatif sering menunjukkan fitur salah satu yang akan mengasosiasikan dengan model ilmu alam.
Kecenderungan ini terungkap dalam beberapa cara:

·         Empiris

Gagasan bahwa teori harus didasarkan pada data tampaknya merupakan manifesto untuk empirisme, dan tidak mengherankan, karena itu, bahwa beberapa penulis mengklaim untuk mendeteksi 'positivisme rahasia' dalam penelitian kualitatif.

Cara lain di mana nada empiris yang terungkap adalah saran bahwa realitas sosial harus dipelajari dari sudut pandang peserta penelitian, tetapi bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan akses ke interpretasi mereka adalah melalui diperpanjang kontak dengan mereka, menyiratkan makna yang dapat diakses oleh indera peneliti.

·         Realisme.

Realisme adalah salah satu cara di mana dasar epistemologis dari ilmu-ilmu alam telah ditafsirkan. Untuk realisme kritis tugas penelitian sosial adalah untuk membangun hipotesis tentang mekanisme tersebut dan untuk mencari efek mereka. Kritis realis menempati posisi tengah antara positivisme dan postmodernisme dengan mengklaim bahwa entitas dapat ada secara independen dari pengetahuan kita tentang hal itu, sementara juga menyatakan bahwa akses ke dunia sosial selalu dimediasi dan dengan demikian subjektif. Realis kritis juga percaya pada gagasan entitas materi yang mengatakan menjadi nyata jika mereka memiliki efek pada perilaku.

·         Realisme kritis dan etnografi

Rasisme dapat dilihat sebagai kecenderungan yang diwujudkan dalam keadaan tertentu, tetapi dilakukan belum direalisasi pada orang lain (Porter 1993: 607). Dalam hal realisme kritis, salah satu mekanisme struktural yang mungkin itu dimentahkan oleh pengoperasian mekanisme struktural.

·         Penelitian kuantitatif dan Interpretivisme

Dua poin relevan sini. Pertama, dengan tidak adanya responden latihan validasi, gagasan bahwa kualitatif. Penelitian lebih mahir mendapatkan akses ke titik pandangan orang-orang sedang dipelajari daripada kuantitatif penelitian adalah selalu diasumsikan daripada menunjukkan. Kualitatif  peneliti sering mengklaim telah menyadap pandangan dunia peserta karena, misalnya, mereka partisipasi luas dalam putaran harian yang mereka studi, lamanya waktu yang mereka habiskan di pengaturan yang belajar, atau panjang dan wawancara intensif dilakukan.

·         Penelitian kuantitatif dan Konstruksionisme.

Salah satu kata kunci konstruktivisme adalah kekhawatiran dengan masalah representasi, sebagai ini memainkan peran penting dalam pembangunan dunia sosial.



Desain Penelitian
1.      Desain Eksperimental atau Quasi-Eksperimental

·         Memudahkan dan memungkinkan untuk melihat dampak perubahan atau intervensi
·         Membantu untuk menguji hipotesis
·         Memudahkan untuk mengeksplorasi hubungan kausal antara karateristik yang berbeda, perubahan, dan intervensi

2.      Desain  Cross-Sectional

·         Memungkinkan untuk membandingkan pengalaman, pandangan, dan karateristik dari berbagai kelompok orang atau kasus
·         Mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara pengalaman, pandangan, dan karateristik dari berbagai kelompok orang atau kasus.

3.      Desain Longitudinal

·         Memberikan kemungkinan untuk melihat perubahan dari waktu ke waktu
·         Mengidentifikassi perbedaan utama dari waktu ke waktu serta mencari penjelasan yang pasti.
·         Memungkinkan untuk melihat dampak peristiwa penting atau perubahan menggunakan data yang dikumpulkan sebelum dan sesudah
·         Tiga jenis longitudinal research:
a)      Time-series research. Mencari infoemasi banyak unit pada banyak waktu untuk meihat perubahan keadaan yang ada.
b)      Panel study. Lmelihat perubahan pada banyak unit pada banayk waktu menggunakan unit yang sama walau berbeda waktu.
c)      Cohort study. Mencari infoemasi selain objek atau unit yang sama, juga  menggunakan data pengalaman yang sama pada satu waktu melewati banyak waktu.

4.      Desain Studi Kasus

·         Melihat kasus kecil secara lebih dalam.
·         Memudahkan menentukan Topik penelitian dalam konteks tertentu
·         Memudahkan penelitian dan menjelajahi topik penelitian secara mendalam.

5.      Kemungkinan yang timbul menimbulkan banyak spekulasi dalam penelitian terutama dikarenakan banyaknya kejadian yang ada.

·         Case-Study Research, pemeriksaan mendalam kasus dari banayknya informasi yang luas mengenai beberapa kasus pada satu periode atau beberapa jangka periode.
·         Across-Case Research, meneliti hubungan antar kasus dan faktor lain, tidak berfokus pada satu objek atau kasus




Tipe Penelitian Sosial
1.      Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki kedudukan untuk mencari dan menjelajahi, dan memahami arti individuais atau kelompok dalam permasalahan sosial. Penelitian ini melakukan proses prosedur pertanyaan. Biasanya dikumpulkan dari data alam.


2.      Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini memiliki kedudukan untuk pengujian objrktif teori dengan mengkaji hubungan antara variable. Variable ini biasa nya berbentuk angka yang dapat di analisis dengan menggunakan statiska. Lalu, laporan tertulis tersebut yang telah ditetapkan, terdiri atas pendahuluan, sastra dan teori, metode, lalu hasil dan kesimpulan.

3.      Penelitian Dengan Metode Campuran

Penelitian ini memiliki kedudukan dimana mengumpulkan data kualitatif baik data kuantitatif, meyimpulkan dua data yang dapat digunakan dalam penelitian dan mengunakan desain yang melibatkan asumsi filosofis dan keranka teoritis.
              
Quantitative
Qualitatif
Mixed Methode
·         experimen penelitian
·          namun melakukan survei
·         Penelitian narative
·         Berdasarkan suatu fenomena
·         Berdasarkan teori
·         Ethnograpis
·         Studi kasus
·         Konvergen
·         Berurutan
·         Ekplorasi berurutan
·         Melakukan perubahan

1.      Pendekatan Kuantitatif

Dalam penelitian skenario menguji teori dengan menentukan hipotesis dalam lingkup yang sempit. Pengumpulan data juga dapat menonak dan mendukung hipotesis.

2.      Pendekatan Kualitatif

Didalam pandangan ini peneliti berusaha untuk mengartikan fenomena dari pandangan peserta. Ini bererti mengidentifikasi kelompok dari berbagai budaya dan belajar bagaimana mengembangkan pola prilaku dari waktu-waktu.

3.      Pendekatan Metode Campuran

Peneliti melakukan penyelidikan mengumpulkan asumsi yang berbagai macam jenis data terbaik memberikan pemahaman yang lebih lengkap dari masalah penelitian bukan hanya dari data kuantitatif saja.
Konteks Penelitian
Use and Audience
Orientasi dasar penelitian adalah bagaimana cara mencari dan siapakan audien yang menggunakannya. Ada dua orientasi menilik pengguna dan yang audien-nya
Basic Research
Basic research memungkikan kemajuan dasar mengenai bagaimana dunia bekerja dan membanun penjelasan teoritis. Orang yang mengevaluasi adalah komunitas pendidikan dan digunakan pula oleh peneliti lain. Basic research digunakan untuk memastikan kebenaran yang ada dan untuk menemukan pengetahuan baru. Takaran keberhasilan basic research adalah publikasi dan pengaruh pada peneliti lain. Basic research biasanya baru digunakan beberapa tahun dari bkeberhasilan penemuan.
Applied Research
Applied research digunakan untuk menemukan jawaban atas permasalahan kelompok tertentu atau masalah sosial. tantangan dari applied research adalah mengubah bahasa yang ‘scientific’ kedalam bahasa kaum awam karena pengguna dan pengevaluasi dari applied research adalah praktisi dan kaum awam. Orientasi ini digunakan untuk melihat adanya relevansi antara teori yang ada dengan praktiknya di dunia nyata. Takaran keberhasilan applied research adalah keberhasilannya pada kegiatan sehari-hari. Ada tiga jenis applied research, yaitu:
1.      Evaluation research

Membuat takaran atas keberhasilan untuk mengetahui sistem manakah atau kebijakan manakah yang lebih menguntungkan. Evaluation research sendiri memiliki dua jenis, yaitu: (1)formative evaluation: mengawasi dan secara berkala memberi feedback, dan (2)summative evaluation


2.      Action research

Meningkatkan kehidupan dan kesadaran akan masalah yang ada. Disini pengetahuan dianggap sebagai power untuk membuat perubahan sosial. penelitian ini memiliki lima karakteristik, yaitu:

(1)orang yang belajar adalah orang yang aktif berpartisipasi dalam penelitian,
(2)menggabungkan pengetahuan populer dan konsen ilmu orang awam,
(3)menguji kekuatan hubungan dan dokumen yang ada terutama yang terlihat tidak imbang,
(4)menemukan penemuan baru untuk berbagi untuk meningkatkan kesadaran dan memberi kuasa pada orang biasa, dan
(5)berhubungan dengan kegiatan sosial dan tujuan sosial.

3.      Social impact

Penelitian mengenai konsekuensi dalam penerapan perubahan rencana yang lebih baik.
Terdapat dua alat dalam penerapannya, yaitu:
·         Need of assement: pengumpulan informasi deskriptif tentang kebutuhan, masalah atau keprihatinan, termasuk besarnya, ruang lingkup, dan tingkat keparahan kebutuhan. Dalam pengumpulan informasi terkadang mendapatkan beberapa kesulitan. Pertama memprioritaskan isu yang mendesak diantara isu yang ada merupakan keputusan yang sullit. Mengumpulkan informasi dengan isu yang berkaitan pada orang yang tepat. Kemudian membuat keputusan jangka panjang yang berhubungan dengan kebutuhan isu terkait. Dan terakhir keputusan yang diambil terkadang menimbulkan kontroversi

·         Cost-benefit analysis: berhubungan dengan ekonomi dalam melihat pengeluaran dan pemasukan apakah seimbang. Ada dua cara dalam menilai melalui sisi moneter, yaitu: (1)contigency evaluation, dan (2)actual cost evaluation.
Perbedaan yang ada antara basic research dan applied research membuat perbedaan pada:
1.      Bentuk pengetahuan: instrumental dan reflexive knowledge. Instrumental knowledge digunakan untuk penelitian dasar yang mengutamakan hasil data. Sedangkan reflexive knowledge digunakan untuk memeriksa pandangan dasar yang ada.
2.      Jangkauan audiens yang dapat menggunakan penelitian.
3.      Siapa yang memulai, men-desain dan mengontrol penelitian.

Data Collection Techniques

Cara mencari data ada 2, kuantitatif yang biaa berbentuk numerik dan kualitatif berbentuk deskripsi atau gambaran.

Kuantitatif.

Eksperimental research menggunakan prinsip kerja dalam ilmu pengetahuan dengan mengambil sampel dari beberapa orang  dan sangat efektif untuk penjelasan penelitian. Survey, kuisioner yang melibatkan banyak orang yang dipilih secara acak untuk mengetahui kebiasaan umum yang ada.

Nonreactive research, objek yang diamati tidak menyadari kalau menjadi bagian dari embelajaran. Dalam nonreactive research ada dua jenis, yaitu: Content Analysis, merekam  menggunakan media untuk dianalisa menggunakan grafik (dianggap nonreaktif karena objek tidak tahu manakah yang akan dianalisa). Existing statistic, mengumpulkan informasi dari laporan pemerintah yan ada (dianggap nonreaktif karenatidak tahu informasi mana yang akan digunakan).

Kualitatif

Field research, data diambil secara langsung dan harian dan dipertimbangkan yang diteliti. Dan historical-comparative, mencari penelitian yang serupa pada waktu yang telah lalu.




Tahapan-tahapan penelitian sosial.

Beberapa cara untuk melakukan riset, yaitu :
Categorise : melibatkan suatu peristiwa,  atau membentuk suatu benda yang memiliki tujuan untuk hal bersama-sama
Describe : pemerhatian untuk mengupulkan suatu data untuk membentuk suatu kebiasaan
Explain : dirancang untuk menangani masalah yang rumit, untuk mendapatkan suatu fakta
Evaluate : membuat peradilan tentang kualitas benda-benda atau peristiwa-peristiwa. Untuk mendapatkan hasil yang relevan dengan konteks dan menimbang-nimbang hasil penelitian
Compare : membandingkan kasus dapat diperiksa untuk menyorot persamaan dan perbedaan antara mereka, memimpin untuk pemahaman yang lebih baik tentang fenomena alam.
Corallate : Hubungan antara dua diselidiki fenomena untuk melihat apakah dan bagaimana pengaruh mereka masing-masing.
Control : cara untuk mengontrol yang menyebabkan efek dan juga hubungan dan melakukan upaya kontrol yang lebih besar





1.      Proses Penelitian Kuantitatif

Berikut ni adalah cara dalam melakukan penelitian kuantitatif:

a.       Teori
Seperti yang kita ketahui bahwa kita harus memluai dengan mencari teori yang benar-benar signifikan atau sesuai dengan fakta yang ada.

b.      Hipotesis
Banyak penelitian yang tidak menggunakan hipotesis. Namun, sebagai gantinya dilakukannya penggumpuan data. Desain penelitian juga terkadang memerlukan hipotesis.

c.       Desain Penelitian
Paa tahap ini biasa nya menimbulkan masalah. Dimana kemampuan peneliti untuk menemukan kesalahan dan sebab dan akibat pada penelitian mereka.

d.      Merancang langkah-langkah konsep
Merancang konsep yang membuat peneliti tertarik. Proses ini sering disebut dengan oprationalization.

e.       Lokasi penelitian
Langkah ini juga penting untuk dilakukan dalam menentukan lokasi penelitian. Pemilihan tempat harus benar benar di seksi.

f.       Mengumpulkan data
Pada langkah ini melibatkan administrasi intrumen penelitian, dalam hal ini juga menggunakan pengamatan yag terstruktur yaitu mengamati setiap objek untuk mengumpulkan data data.

g.      Pengolahan data
Pada langkah ini, penelitian hanya mengacu pada fakta yang ada, dikumpulkan menjadi satu dan dijadikan sebagai informasi. Namun informasi tersebut harus lebih condong terhadap fakta yang sudah ada.

h.      Analisis data
Peneliti harus menginterpretasikan hasil analisis. Pada tahap ini akan muncul temuan baru, temuan baru tersebut akan dipertimbangkan oleh peneliti.

i.        Kesimpulan
Setelah menemukan temuan baru pada suatu penelitian dan di publikasikan, mereka menjadikan temuan baru tersebut jadi bekal pengetahuan.





Desain penelitian: worldview, inquiry, metode.

Dari sudut pandang meneliti, terdapat tiga pandangan yang biasa digunakan oleh para peneliti, yaitu: positive Social Science, Interpretative Social Research, dan Critical Social Science.

Positive Social Science

Pendekatan ini paling sering digunakan karena berhubungan dengan beberapa teori, struktur fungsional, pilihan rasional, dan perubahan cara pandang.penelitian menggunakan eksperimen, survey, dan statistik. Segala aktifitas dianggap logic jika sesuai. Pandangan ini berusaha menggabungkan pemikiran deduktif dengan pemikiran yang empiris untuk menemukan kemungkinan pola sosial lainnya.

Interpretative Social Research

Penelitian yang meneliti mengenai arti sosial, nilai relativitasarti kehidupan sosial yang ter-construk. Pandangan ini menjelaskan tentang pembentukan kelas dan kebudayaan yang kelamaan djadikan sebagai pengetahuan padahal apa yang mereka anggap benar terkadang hanyalah pengaruh budaya.

Critical Social Research

Jika kedua pandangan tadi memiliki argumennya sendiri, seperti positivis yang menganggap segala sesuatu mharuslah logic dan terbukti secara empiris, dan interpretative yang melihat semua hal yang ada adalah bentukan atau atas persetujuan manusia, maka pandangan ini adalah titik tengah dari kedua pandangan tersebut yang juga menekankan pada masalah kelas dan panganggapan realitas atas dasar intersubjektifitas.

No

PSS
ISR
CSS
1.
Tujuan utama
Menemukan causal law
Meningkatkan pengertian mengenai kehidupan sosial
Mengubah kehidupan sosial melalui aksi
2.
Dasar realita sosial
Pembuktian empiris
Penyesuaian dengan apa yang dirasakan dan arti hidup bersama
Melihat penjelasan secara empiris dan menyesuaikan kebenaran yang didasarkan intersubjektifitas
3.
Sifat dasar manusia
Egosi, mencari kesenangan/menghindari kesulitan, dan mamalia yang rasional.
Secara terus-menerus menciptakan sistem melalui interaksi sosial.
Rasionalitas dibentuk oleh sistem yang ada dan jika tidak sesuai akan dianggap penyimpangan.
4.
Dasar tindakan
Determinism (paksaan oleh individu dengan power besar)
Voluntarism dan volition (subjektif dan sadar)
Bounded otonomy(subjektif dan alasan untuk identifikasi)
5.
Hubungan common sense dan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan meminjam ide biasa dengan meminimalisir hal-hal yang kurang terstruktur, kurang konsisten, kurang sistematis, dan berpihak
Common sesnse adalah sesuatu yang stabil dan nyata
False conscious (kesalahan ide mengenai hal yang empiris dan ketertarikan sesungguhnya)
6.
Dasar penggunaan teori
Covering law model (yang lebih logic yang digunakan)
Typification (menjelaskan kehidupan yang kompleks menjadi lebih simpel)
Abduction (aplikasi data agar saling menjelaskan)
7.
Klasifikasi benar dan salah
Alasan logic dan aplikasi jangka panjang.
Postulate of Adequency (masuk akal dan diakui relita oleh penstudi lain)
Deskripsi alasan dan penerapan
8.
Pembuktian
Intersubjektifitas pengamat lain
Kemampuan memprediksi dan mengetahui arti kehidupan sosial
Sesuai dengan fakta dan stabil.
9.
Kegunaan ilmu pengetahuan
Instrumental orientation (pengontrol) dan pengetahuan
Relevansi dan refleksi (menghargai perbedaan dan pengetahuan)
Reflexive dialectic observation dan transformative perspective
10.
Nilai ilmu sosial dalam ilmu pengetahuan
Value-free science (empiris)
Relativism (gak ada yang lebih baik satu dengan lain)
Ada nilai salah dan benar

Diferensiasi penelitian kualitatif dan kuantitatif.



Kuantitatif
Kualitatif
1.
Data
Hard data
Soft data
2.
Asas
Asas positivis: variabel dan hipotesis
Asas interpretative: kasus, conteks dan budaya.
3.
Capaian dan hasil penelitian
Menguji hipotesis, numerik
Mengeneralisasi hipotesis baru, bentuk apa pun
4.
Keunggulan  dan cara menghubungkan
Sistematis dan linear
Prakter berkelanjutan dan non-linear
5.
Logika penelitian
Sesuai aturan
Menemukan cara baru
6.
Objektifitas dan integritas
Teknologi (data yang dianalisis)
Keterbukaan personal dan integritas
7.
Pemilihan topik
Jelas
Loosely defined


Tugas Resum 1
Nama Kelompok:
v  Akbar Bintang Putranto                      1416071005
v  Baron Tambusai                                  1416071017
v  Debra Andini                                      1416071023
v  Putri Dumora Nasution                       1416071064
v  Rani Kurniati                                      1416071065
v  Rina Junita                                          1416071069
v  Theresia Cassandra Saka V                 1416071079

Daftar Pustaka

Babbie, Earl. 2014. “The Basics of Social Research 6th Edition”. Farmington Hills: Wadsworth Publishing.
Bryman, Alan. 2012. “Social Research Methods 4th Edition”. New York: Oxford University Press.
Gray, Paul S; Williamson, John B; Karp, David A; dan Dalphin, John R. 2007. “The Research Imagination, An
Introduction to Qualitative and Quantitative Methods”. Cambridge: Cambridge University Press.
Matthews, Bob dan Ross, Liz. 2010. “Research Methods, A Practical Guide for The Social Sciences”. Harlow: Pearson
Education.
Neuman, W Lawrence. 2013. “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches 7th Edition”. Harlow:
Pearson Education.
Walliman, Nicholas. 2011. “Research Methods: The Basics”. London: Routledge.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar