Buku
1
ini merupakan resume kelompok yang mungkin isinya kurang memuaskan. harap dimaklumi
RESEARCH BASICS
Penelitian
merupakan sebuah kata yang umum digunakan untuk melakukan sebuah penemuan baru
baik secara sistematis atau keluar dari sistematis. Lalu, secara akademis
penelitian lebih merujuk pada pengertian dimana penelitian dilakukan untuk
mencari tahu dimana orang lain tidak menetahui hal tersebut. Dalam metode
penelitian kita memiliki tekhnik yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Salah satu tehknik yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data, memilah
dan menganalisis suatu informasi agardapat megambi suatu kesimpulan.
Menjadi seorang peneliti memang harus banyak
melakukan pekerjaan sebagai orang yang mampu dalam akademi. Mengidentifikasi
subjek penelitian, mencari dan mengumpulkan informasi dengan analisis, membuat
kita lebih mudaj untukmenyelesaikan sebeuah permasalahan.
Cara
yang dilakukan dalam melakukan penitian :
1.
Categorise,
melibatkan suatu konsep atau suatu peristiwa untuk melakukan suatu penelitian.
2.
Deskriptif
melakukan pengamatan dan pengumpulan data. Penelitian ini dilakuan untuk menangani
suatu hal yang bersifat kompleks.
3.
Evaluasi,
cara ini dengan melakukan penilaian terhadap suatu kualitas benda dan peristiwa
yang akan diteliti. Jika ingin melakukan suatu penelitian evaluasi harus sesuai
dengan konteks atau suatu penelitian yang akan dilakukan.
4.
Perbandingan,
dimana kita harus membandingkan persamaan dan perbedaan tentang
5.
Korelasi,
hubungan antara dua fenomena untuk dibandingkan apakah fenomena tersebut
memiliki pengaruh antara fenomena satu
dengan fenomena yang lainnya.
6.
Prediksi,
dimana harus mempunyai pandangan yang akan terjadi di masa depan
7.
Kontrol,
pada saat kita dapat memahami suatu peristiwa maka kita dapat menemukan cara
untuk mengendalikan nya.
Dapat menggabungkan dua sasaran atau lebih
dalam suatu projek, dengan salah satu sasaran harus sukses sebelum memulai
sasaran selanjutnya. Kita harus dapat mengetahui bagaimana sesuatu dapat
terjadi dan setelah itu kita dapat mengontrolnya.
Desain Penelitian
Desain
penelitian memiliki banyak jenis yang dapat digunakan dalam suatu penelitian.
Penelitian desain digunakan tergantung dengan pada sifat yang di timbukan oleh
suatu permasalahan yang diteliti. Setiap desain memiliki suatu penelitian yang
tidak umum untuk mengumpulkan dan menganalisis suatu data penelitian. Jenis
dari desain penelitian itu seperti:
1.
Historis,
mengumpulkan segala sesuatu fakta yang terjadi di masa lalu dan mengambil
kesimpulan dari peristiwa dimasa lalu tersebut.
2.
Deskripif,
rancangan ini tergandung kepada kegiatan pengamatan data dan pengumpulan data.
3.
Korelasi,
rancangan ini digunakan untuk memeriksa hubungan antara dua konsep yang muncul
dari suatu permasalahan.
4.
Eksperimen,
adalah sebuah upaya untuk mengkondisikan sebuah keadaan kondisi relevan
peristiwa-peristiwa yang dapat di teliti walaupun nanti adanya suatu
manipulasi.
5.
Simulasi,
simulasi melibatkan perwakilan kecil dari bentuk model sederhana untuk membuat
suatu model yang dapat memanipulasi.
6.
Tindakan,
pada dasarnya ini adalah sebuah tempat untuk menyelesaikan suatu permasalahan
dalam situasi tertentu.
7.
Etnologis,
penelitian yang berfokus pada etnologis, para peneliti tertarik pada pemikiran
dari diri mereka sendiri di bandingkan dengan teori dari luar.
8.
Feminis,
ini lebih dari persfektif desain yang melibatkan teori tentang perbedaan antara
pria dan wanita.
9.
Budaya,
dalam riset kebudayaan menyediakan metodelogi yang memungkinkan konsistensi
budaya sehingga dapat di bandingkan, diulangi, dan menyangkal.
Menetapkan Tipe
Riset
Dimana sebuah
riset telah didirikan atau ditetapkan, masalah bagaimana tujuan itu dapat
tercapai itu mengarah terhadap pemilihan penelitian desain yang dipilih.
Tempat Mencari
Pengetahuan Lebih Banyak
Selain membaca
buki, ada hal lain yang harus di perhatikan oleh peneliti. Penelitian yang
dimaksud biayanya untuk memeriksa. Kebanyakan buku menutupi hal apa saja yang
harus dilakukan dalam sebuah penelitian.
Teori Penelitian
Penelitian ini
adalah tentang memperoleh pengetahuan dan perkembangan pemahaman, mengumpulkan
fakta, dan menafsirkan untuk membangun sebuah gambaran dari dunia bahkan dari
diri kita sendiri. Ada orang yang mempertahankan bahwa seorang studi filsuf
atau pengetahua alami atau pengetahua manusiawi tidak relevan dengan beberapa
peneliti. Semua fisuf dan dan petugas metodelogi melihat secara realitas.
Pandangan ini pada akhirnya akan menentukan makah pengetahuan yang sah.
Metafisika dan Epistimologi
Metafisika
berkaitan dengan pertanyaan seperti apa itu, siapa kita, apa itu, apa hal, dan
apa yang ada di ruangan dan waktu. Epistimologi adalah mengambil dari ilmu
pengetahuan teori, terutama mengenai penggunaan metode dalam penelitian. Ini
berkaitan dengan pengetahuan tentang sesuatu hal dan apa yag kita anggap dapat
di terima didalam ilmu pengetahuan. Mengenai pengetuan ada metode yang paling
mendasar:
1.
Empiris,
pengetahuan yang didapat melalui pengalaman indrawi (menggunakan penalaran
induktif)
2.
Rasionalisme,
pengetahuan yang diperoleh dari penalaran ( menggunakan penalaran deduktif )
Buku 2
Introduction
Pengetahuan yang
kita ketahui adalah pengetahuan yang sudah kita dapatkan sejak turun temurun
atau berdasarkan tradisi. Jadi, pengetahuan yang kita ketahui sampai saat ini
adalah persetujuan dan kepercayaan akan dasar dari pengetahuan. Kita telah
diberitahukan sedemikian rupa sehingga, jika kita mempertanyakan lagi
kemungkinan besar kita hanya akan diasingkan karena semua orang menganggap
‘semua orang tahu itu’. Dan sejauh ini, orang-orang meyakinkan bahwa tidak ada
yang salah dengan kepercayaan itu. Semua itu juga dikarenakan kita tidak dapat
mengalami dan menemukannya sendiri. Selain itu, cara mendapatkan pengetahuan
dengan merasakan langsung. Yang akan kita bahas adalah ‘how could you know which was really so?’
Looking for Reallity
Realitas adalah
tipuan bisnis. Bagaimana kita dapat mengetahui yang benar-benar benar?
Pengetahuan
berdasarkan kesepakatan realitas
Ilmu pengetahuan
menjadi alasan adanya realitas. Para sarjana mempunya kriteria dalam menentukan
realitas, yaitu: logic dan empiris yang maksudnya harus masuk akal dan tidak
menentang pengamatan sebenarnya.
Ordinary Human
Inquiry
Kebiasaan
manusia adalah menebak kejadian yang akan datang menggunakan sebab-akibat dan
kemungkinan. Pertama, kita menyadari bahwa kejadian mendatang terjadi akibat
kejadian saat ini. Kedua, pola sebab akibat akan lebih sering terjadi jika
adanya penyebabnya- tetapi tidak selalu. Kita harus membedakan prediksi dan
pemahaman. Kita dapat memprediksi tanpa memahami, namun akan kemungkinan
kebenaran hasil prediksi akan lebih besar jika kita memahaminya.
Tradition
Kebenaran yang
sudah ada dan diakui oleh masyarakat akan dijadikan kebenaran yang turun
temurun dan dikatakan ‘diketahui oleh semua orang.’ Untuk itu, jika kia merubah
tradisi ini, kita akan dianggap sebagai orang bodoh akan usaha kita.
Authority
Seperti tradisi,
pengetahuan muncul setiap saat. Otoritas ini dapat membuat orang begitu saja
mempercayai apa yang dikatakan oleh mereka yang terlatih dan disebut ahli.
Errors in
Inquire and Some Solutions
Beberapa
kesalahan yang sering terjadi adalah
pengamatan yang kurang akurat yang dapat diatasi dengan bantuan
pembuktian secara simpel dan kompleks, mengeneralisasikan secara berlebihan
yang dapat diatasi dengan melakukan penelitian ulang dan melihat apakah pola
yang sama terjadi lagi, pengamatan yang selektif yang dapat diatasi dengan
penelitian ulang, danillogical reasoning yang dapat diselesaikan dengan lebih
mendalami permasalahan yang ada.
The Foundation of Social Scince
Dua pilar ilmu
pengetahuan adalah logik dan pengamatan. Penafsiran sarjana akan dunia harus
masuk akal dan berhubungan dengan apa
yang diamati. Umumnya teori keilmuan harus logic, pengumpulan data dengan
pengamatan, analisis data menggunakan pola apa, kapan dan perbandingan
pengamatan. Mari kita melihat bagaimana pandangan terhadap isu sosial.
Theory, Not
Philisophi Or Belief
Seharusnya ilmu
sosial harus mempertanyakan ‘apa’, bukan ‘seharusnya’. namun sekian lama,
masyarakat menggunakan keduanya. Jadi hal ini memunculkan teori dan ilmu
pengetahuan yang sulit menemukan titik tengah dan kembali lagi, hal ini
didasarkan pada persetujuan bersama dan kesimpulan yang didapatkan akan berbeda
yang tidak memiliki generalisasi ide. Karena itu, masalah terbesar dalam
pengamatan adalah membuat orang lain setuju dan kriteria berhasil dan gagal.
Ilmu sosial
menjawab apa dan bagaimana hal ini bisa dipercaya. Mari kita bahas
mempertahankan teori tentang jawaban apa dan bagaimana.
Social Regularities
Beberapa hal
yang sering dimunculkan regulasi sosial. (1)menganggap hal remeh-temeh (2)kasus
yang lain disebutkan sehingga ‘regulasi’ tidak benar-benar teregulasi dan
(3)keinginan bergabung membuat kecewa akan apa yang diinginkan.
The charge of
triviality
Saat PD2, para
ilmuwan menemukan bahwa ada kebiasaan bijak diantara pasukan tentang kenbenaran
yang sesungguhnya. MPs yang jarang dipromosika berpikir bahwa sistem tidak
adil, tetapi AAC menganggap sistem sudah adil. Dari penelitian yang ada,
ditemukan bahwa sikap yang muncul itu dikarenakan pandangan kelompok yang
dipengaruhi faktor ‘menggunakan perasaan’ dan ‘menyesuaikan dengan fakta’. Apa
yang biasa dilakukan malah akan dianggap sebagai hal yang salah. Dan didapatkan
kesimpulan bahwa dokumentasi menjadi hal yang penting pada ilmu pengetahuan,
jasmani, ataupun sosial.
Bagaimana dengan
pengecualian?
Jika ada
kejadian yang berbeda dengan pola yang ada, bukan berarti hal itu aan
menghancurkan pendapat yang ada. Hanya beberapa kejadian menyimpang dari aturan
umum.
People could
interfere
Orang dapat
berubah dan begitu pula dengan kepercayaan yang dianut sesuai dengan
perkembangan yang ada.
Aggregates, Not Individual
Ilmu sosial
biasa mengamati kegiatan kelompok bukan individu, yang kemudian disebut dengan
aggregat. Agregat ini dikelompokkan berdasarkan kriteria masing-masing yang
disebut variabel.
Concepts and Variables
Atribut atau
nilai adalah karakteristik penggambaran objek. Variabel adalah satu set atribut
yang logic. Persamaan keduanya ada pada deskripsi dan penjelasan ilmiah.
Selain itu ada
variabel independen yang merupakan variabel yang tidak menimbulkan problem baru
karena variabel ini diberikan dengan mudah. Variabel dependen adalah variabel
yang dipengaruhi hal lain(variabel independen)
Puspose of
Social Research
Tujuannya adalah
untuk (1)memetakan topik atau permasalahan yang dapat merujuk pada pengetahuan
baru yang hasilnya lebih sugesti dibanding kesalahpahaman hilang dan yang oerlu
berhati-hati karena membantu berfokus pada penelitian di masa depan. (2)untuk
menggambarkan keadaan sosial. (3)untuk menjelaskan sesuatu — memberikan alasan
untuk fenomena, dalam hal hubungan kausal.
Perlu dicatat
bahwa penelitian sebatas pemahaman dan tujuan yang lebih adalah untuk membawa
perubahan sosial.
The Ethics of
Human Inquiry
Pada bab
berikutnya kita akan membahas apa yang bisa disebut etis dan tidak etis. Sebab
apa yang disebut etis, suatu saat dapat disebut tidak etis.
Some Dialectics of Social Research
Dialektik adalah
buah-buah ketegangan dari konsep-konsep komplementer.
Idiographic and
Nomothetic Explanation
Idiographic
adalah alasan sebab-akibat ketidakmampuan melakukan pilihan lain, idio sendiri
berarti unik, terbagi, berbada, dll. Nomothetik berarti pemberian alasan
penyebeb akan pengaruh terhadap satu kejadian.
Inductive and
Deductive Theory
Induksi adalah
penarikan kesimpulan berdasarkan observasi yang telah kita lakukan sendiri.
Pencarian data dilakukan dengan meneliti khusus menjadi kesimpulan yang umum.
Deduksi
merupakan pengamatan pola yang ada dan dilakukan dengan pengamatan hal yang
umum menjadi hal yang lebih spesifik. Jadi individu tersebut membuktikan
kebenaran yang ada.
Determinism
versus Agency
Adanya
ambiguitas dan ketidakmasuk-akal-an membuat banyak spekulasi buruk terhadap
sebuah pemikiran. Membuat beralasan untuk mengakui atau menolak kebebasan
mereka.
Kualitative and
kuantitative data.
Kuantitative
data adalah data berupa numerik. Kualitative data adalah deskripsi data tanpa
numerik. Data kuantitatif membuat penelitian lebih eksplisit karena biasanya
menggunakan agregat dan resume.
The Research
Proposal
Penelitian
dilakukan karena ada ketertarikan terhadap suatu hal, untuk itulah seseorang
meneliti. Dalam peneitian kita harus menentukan topik, merancang rencana
penelitian, dan pendekatan yang akan digunakan.
Introduction
Paradigma adalah
pembuktian cara pandang menggunakan analisis logic. Sedangkan teori hanya
memberi penjelasan. Penjelasan logik adalah apa yang dicari theori dengan cara
(1)menjelaskan kenapa satu hal terjadi, (2)membuat pola penelitian semakin
jelas sehingga dapat membuat kemungkinan lain, dan (3)menemukan melalui
penelitian yang empiris
Some Social Science Paradigms
Dalam
melihat satu paradigma sangat sulit karena hal ini merupakan asumsi. Jika kita
telah menemukan kita setuju pada satu pandangan, maka kita memiliki keuntungan
(1)kita dapat mengerti dan menentukan tindakan kita, dan (2)kita dapat menilik
keluar paradigma kita untuk memperbaiki pandangan
Macrotheory
and Microtheory
Makroteori
fokus pada penelitian dalam jumlah agregat yang besar. Mikroteori fokus pada
kejadian sehari-hari. Selain itu ada intermedit teori yang disebut mesotheory.
Mesoteori membahas organisasi, kelompok, dan kategori sosial.
Early
Positivism
Positivism
merupakan deskripsi pendekatan ilmiah yang percahya bahwa ilmu pengetahuan
dapat dijelaskan secara empiris dan analisis yang logic mengenai apa yang
diteliti.
Conflict
Paradigm
Paradigma
membuat beda pandangan antar apa yang diamati, walaupun sama-sama mengamati
dengan membandingkan. Jadi jalan keluarnya dengan menggunakan konsep teritis
dan premis untuk membuat hal-hal menjaid lebih jelas.
Symbolic
Interactionism
Pemberian
label pada keadaan sosial dan pola sosial dalam mengembangkan interaksi sosial.
pemberian label ini secara tidak sengaja mengeneralisasi keadaan dan pola
sosial yang ada.
Ethnomethodology
Ethnometodologi
adalag faham yang berfokus pada cara pandang orang membuat penjelasan akan
kehidupan. Paham ini menjelaskan kebiasaan yang ada pada masyarakat, yang jika
kita mencoba untuk membuat hal-hal yang berbeda, maka orang akan melihatnya
sebagai keanehan.
Structural
Functionalism
Sekumpulan
orang atau organisasi dapat kita lihat sebagai organisme. Dapat kita lihat
bahwa organisme ini memiliki peran dan fungsi masing-masing.
Feminist
Paradigms
Adanya
ketimpangan antar gender yang terkadang disamakan dengan sekdsualitas. Berawal dari pendapat bahwa ‘pria sebenarnya
telah disediakan kesuksesan melebihi apa yang diketahuinya’. Hal ini membuat
perbedaan perlakuan antara pria dan wanita.
Critical
Race Theory
Pandangan
ini juga memperlihatkan ketimpangan pandangan antar kelas sosial untuk
mendapatkan pandangan dan pengertian yang berbeda dari pola sosial atau kelas
sosial yang ada.
Rational
Objectivity Reconsidered
Dalam melakukan
sebuah penelitian, haruslah objektif dan rasional. Dalam penjelasannya pula
menggunakan alasan yang objektif dan rasional.
Model ilmu
pengetahuan tradisional
Ada tiga unsure
utama dari model ilmu pengetahuan tradisional yaitu adalah teori,
operasionalisasi,
dan observasi. Menurut para ilmuan teori disini didapatkan dari hipotesis yang
telah mereka uji . sebelum menguji hipotesis apapun kita harus benar benar
memastikan makna dari semua variable yang terlibat di dalamnya. Lalu
selanjutnya kita perlu mengukur variable yangtelah kita cari maknanya tadi,
yang terkahir dalam pengamatan model ilmu petahuan tradisional ini adalah
melibatkan pengamatan yang sesungguhnya dan melalukan pengamatan dengan nyata.
Perbandingan
antara deduktif dan induktif
W. I. B.
Beveridge seorang filosof ilmu pengetahuan menggambarkan bhwa ada dua sistem
logika yaitu deduktiif dan induktif . jika induktif adalah dari contoh khusus
untuk prinsip-prinsip umum, maka induktif adalah sebaliknya yaitua dari umum ke
khusus, menerapkan teori untuk kasus tertentu. Hipotesis nol Sehubungan dengan
pengujian hipotesis dan
uji signifikansi
statistic , bahwa hipotesis yang tidak menunjukan adanya hubungan dengan
variable variable lah yang di teliti. Pada dasarnya, jika Anda telah
dihipotesiskan positif (atau negatif), Anda berharap bahwa hasilnya
memungkinkan Anda untuk menolak hipotesis nol dan memverifikasi hubungan
hipotesis Anda. Dan disini ada sedikit penelitian yang bisa membaw akita dalam
membedakan antara logika induktif dan deduktif.
Konstruksi teori
deduktif
Untuk mencari
kunstruksi dari teori deduktif tersebut sebelumnya kita harus berilustrasi bahwa
kita sedang membangus sebuah teori deduktif. Langkah pertama dalam konstruksi
teori deduktif adalah pemilihan topik pembahasan, pemilihan topik pembahaan ini
jugaharus pembahasan yang anada minati, anda memahami topik itu dan anda bisa
menjelaskan nya. Setelh pemilihan topik anda harus inventarisasi hal hal
apasaja yang anda ketahui tentang topik tersebut pada langkah ini artinya anda
harus melakukan pengamatan dan dan mengeluarkan ide ide tetang topik yang anda
bahaas bahkan anda harus mempelajari topik bahasan lain menurut ahli ahli
lainnya dan hal itu memungkinkan anda untuk menemukan pola pola tertentu
berdasarkan pandangan anda yang yang kongkrit . selanjuatnya adalah memperkuat
teori anda sebelumnya anda harus memiliki elemen elemen dalam teuori anda untyk
memperkuat teori anda diantaranya adalah:
1.
Tentukan
topik
2.
Tentukan
alamat atau sasaran dari teori anda
3.
Mengidentifikasi
dan menentukan konsep utama dan variable
4.
Cari
tahu apa yang diketahui (atau apa proposisi telah dibuktikan) tentang hubungan
di antara variabel-variabel
5.
Alasan
logis mengapa anda memilih topik tersebut
Dengan adaanya kelima elemen tersebut
tentu saja akan sangat membantu anda dalam menciptakana teori anda dan setiap
elemen nya sangatlah berguna serta berperan penting dalam terciptanya sebuah
teori. Elemen elemen trsebutlah kira kira yang digunakan pada ahli ahli dunia
dalam menciptakan sebuah teori kecil hingga teori besar yang hingga saat ini
bisa bertahan ditengah zaman yang sudah sangat modern ini.
Mari sekarang
kita lihat bagai mana konstruksi teori tadi bisa cocok menggunakan teori
deduktif actual teori konstruksi dan penelitian empiris Contoh Teori deduktif.
Distribusi
Keadilan
Itu adalah
sebuah konsep yang menurut saya sangat sangat menarik, yaitu kinsep serta
presepsi tentang keadilan, “apakah setiap orang telah mendapatkan keadilan”
Guillermina JASSO menjelaskan teori keadilan distributive sebagai berikut teori
ini memberikan gambaran matematis kepada individu mengenai kepemilika
kepemilikan, keadilan yang mereka berikan kepada orang lain serta keadilan yang
mereka dapatkan dari orang lain Meskipun teori sering dinyatakan secara
matematis, kita tidak akan menggali terlalu dalam ke dalam praktek itu di sini.
Konstruksi teori
induktif.
Tidak jarang
para ahli serta ilmuan menciptakan sebuah teori menggunakan jalan teori
induktif induktif dengan terlebih dahulu mengamati aspek kehidupan sosial dan
kemudian mencari untuk menemukan pola-pola yang mungkin menunjukkan relative
prinsip-prinsip universal. Sebuah tradisi antropologi telah membutikan bahwa
metode ini berguna dengan sangat baik.
Hubungan antara
teori dan penelitian
Dalam model
deduktif, Penelitian ini digunakan untuk menguji teori dalam indukntif , teori
dikembangkan dari analisis dan data penelitian.
Bagian ini
memperlihatkan keterkaitan antara teori dan penelitian serta hubungan denga ilmu
pengetahuan sosial . Meskipun kita telah membahas dua model logis untuk
menghubungkan teori dan penelitian
Ada dua jenis
teori teori yaitu teori induktif dan deduktif induktif adalah dari contoh
khusus untuk prinsip-prinsip umum, maka induktif adalah sebaliknya yaitua dari
umum ke khusus, menerapkan teori untuk kasus tertentu. Dan kebanyakan para ahli
dan para ilmuan menggunakan deduktif untuk mereka menemukan teori akan tetapi
tidak jarang juga para ilmuan untuk menemukan serta mengukuhkan teorinya mereka
mengunakan tori induktif terlebih dahulu
Sebenarnya
natara teori penelitian dan ilmu pengetahuan memiliki kaitan yang sangatlah
erat. Contohna adalah tidak akan tercipta serta terwujud sebuah teori jika
tidakdilakukan penelitian dan serta tidak adanya ilmu pengetahuan yang
membekali hal tersebut
Dalam buku ini
pembahsan nya tidak to the point pembahasannya terlalu melebar yang akhirnya
membingungkan. Tetapi buku ini
membantu pemula dalam belajar melakukan penelitian secara teori maupun
non-teori. Walaupun terdapat banyak istilah baru di bawah atau di akhir dari
buku ini ada penjelasannya yang akhirnya membuat pemula bisa mengerti apa yang
tertera di buku ini.
Dan buku ini
sangatlah membantu untuk seseorang yang ingin melakukan penelitian secara baik
dan benar serta bagi orang orang yang ingin menciptakan teori mereka sendiri
buku ini sangatlah bagus sekali
Buku 4
Buku 5
Para ilmuan sosial mempelajari ilmu studi sosial
muncul pada program menyiarkan berita dan juga surat kabar. Terdapat 5
kesalahan dalam keputusan kita sehari hari tetapi proses penelitian yang
mencoba untuk mengurangi kesalahan seperti itu.
1.
Overgeneralization
2.
Pemerhatian
selektif
3.
Penutupan
prematur
4.
Efek halo
5.
Konsensus palsu
Why do research ?
-
Berdasarkan pada
pengetahuan dan Pesan Media Populer
dari media. Ini adalah sebuah gagasan yang baik,
tetapi ia mempunyai batasan yang serius. Berbicara kepada orang lain dapat
membantu suatu kajian, yang berhubungan dengan suatu karya ilmiah.
-
Karya ilmiah
Komunitas ilmiah membawa ilmu pengetahuan untuk hidup
ia menopang asumsi, sikap, dan teknik-teknik ilmu pengetahuan.
Komunitas
ilmiah adalah sebuah lembaga sosial orang, organisasi, dan peran serta kumpulan
norma, perilaku-perilaku, dan sikap-sikap yang semuanya yang beroperasi bersama-sama
orang-orang biasanya kurang terlibat dalam memajukan ilmu pengetahuan Namun
demikian, setiap orang yang menggunakan metode ilmiah dan hasil ilmu
pengetahuan, lapisan tengah, atau pinggiran luar, dapat memperoleh keuntungan
dari sebuah pemahaman tentang bagaimana masyarakat ilmiah beroperasi dan
prinsip-prinsip kunci. Batas-batas dan
keanggotaan komunitas ilmiah adalah kabur dan didefinisikan secara luas.
Inti dari komunitas ilmiah adalah terdiri dari para peneliti yang melakukan
kajian pada waktu penuh atau secara teratur, biasanya dengan bantuan asisten.
Bekerja sebagai asisten riset, lebih atau kurang sebagai magang adalah cara
terbaik untuk mempelajari rincian penelitian ilmiah.
Artikel jurnal ilmiah sebuah artikel dalam publikasi
khusus yang telah anggota komunitas ilmiah sebagai penonton utama. sebuah
sarana untuk menyebarkan ide-ide baru dan penemuan-penemuan di dalam masyarakat
ilmiah.
-
Pendekatan
kuantitatif untuk Penelitian Sosial
1.
Memilih sebuah
topik dari studi profesional atau kepentingan pribadi, Topik-topik yang luas,
seperti efek-efek perceraian, alasan untuk kenakalan remaja, dampak
homelessness, atau bagaimana para elit menggunakan media.
2.
Fokus
pertanyaan, suatu topik yang terlalu luas untuk benar-benar melakukan suatu
riset penelitian
3.
Studi design,
dimana kita setelah melakukan pertanyaan penilitian, kita perlu merancang
studi. Merancang sebuah studi yang memerlukan membuat banyak
keputusan-keputusan tentang jenis kasus atau contoh untuk memilih, bagaimana
untuk mengukur faktor-faktor yang relevan, dan teknik
penelitian
4.
Mengumpulkan
data
5.
Menganalisis
data
Kesimpulan
Bab ini dipresentasikan apa penelitian ilmu sosial
adalah, bagaimana proses penelitian beroperasi, dan yang melakukan penelitian.
Ia juga menggambarkan alternatif untuk penelitian sosial, cara untuk
mendapatkan cepat, mudah, dan pengetahuan praktis yang sering berisi kesalahan,
mis informasi, dan pertimbangan palsu. Bab ini juga dijelaskan langkah-langkah
dari research. Penelitian Ilmu Sosial adalah untuk, tentang, dan dilaksanakanoleh
orang-orang. Meskipun perhatian untuk prinsip-prinsip, aturan, atau prosedur,
penelitian sosial adalah aktiviti manusia. Para peeliti juga mengembangkan
ide-ide kreatif untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang baru dan memahami
dunia sosial
Buku 6
Paradigma Penelitian
Sosial
1. KUHN dan Paradigma
Ilmu ( Thomas Kuhn )
Gagasan
paradigma menurut Kuhn memiliki asal usul kuno dan pemikiran yang filosofis.
Kuhn membantah pemahaman tradisional tentang ilmu sebagai hal yang kumulatif
dan perkembangan linier dari akuisisi ilmu baru. Menurut konsepsi
tradisional, penemuan tunggal dan
penemuan ganda akan ditambahkan ke tubuh pengetahuan yang sama. Cara seperti
batu bata yang ditempatkan satu di atas dan yang lain diatasnya lagi dalam
pembangunan gedung. Menurut Kuhn paradigma adalah proses ilmu pengetahuan dalam
arti normal ada juga 'revolutionary' saat dimana kesinambungan dengan masa lalu
dilanggar dan konstruksi baru ini dimulai, seperti untuk mengambil kiasan bangunan dari waktu ke
waktu, sebuah bangunan batu bata lama diganti hingga membuat ruang bagi sebuah
segi struktur berbeda, misalnya satu gedung pencakar langit yang terbuat dari
kaca dan aluminium.
Kuhn
mendefinisikan ilmu pengetahuan sebagai fase normal dalam disiplin ilmiah selama
yang diberikan banyak menunjukkan paradigma oleh masyarakat ilmiah. S elama
fase ini paradigma pengoperasian tidak
digantikan oleh yang lain dalam sebuah 'revolutionary' sebuah disiplin dengan
cara ilmiah memang berkembang dalam linear cara kumulatif dan yang telah
dikaitkan ke seluruh pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, konsep
paradigma seolah berguna untuk menganalisa berbagai frame dasar rujukan yang
telah dikemukakan, dan yang masih dievaluasi dalam bidang metodologi penelitian
sosial.
2. Tiga Pertanyaan Dasar
Dalam
pertanyaan ontologi ini adalah tentang pertanyaan 'Apa'. Ini menganggap alam
dan bentuk kenyataan sosial. Ia menanyakan apakah fenomena sosial adalah tujuan
yang nyata dan dunia dianugerahi keberadaan di luar pikiran manusia dan diluar
dari penafsiran yang diberikan. Oleh karena itu, jika fenomena sosial yang
merupakan representasi dari hal-hal yang terkait dengan pertanyaan filosofis
yang lebih umum dari keberadaan sesuatu dan dari dunia luar. Memang, keberadaan
sebuah gagasan dalam pikiran memberitahu kita apa-apa tentang keberadaan objek
dalam kenyataan, seperti sebuah lukisan dari lembu hutan yang tidak pernah
membuktikan keberadaan perjalananmu.
Pertanyaan epistemologi
ini adalah pertanyaan tentang hubungan antara hasil yang dihasilkan . Ia
menganggap kenyataan sosial memfokuskan diri pada hubungan antara pengamat dan
kenyataan yang harus dilihat. Jelas, jawaban untuk pertanyaan ini tergantung
pada jawaban untuk pertanyaan ontologi sebelumnya. Jika sudah ada di dalam
dunia sosial tersendiri, secara mandiri dari tindakan manusia, cita-cita untuk
mencapai dan memahami ini akan lebih objektif serta tanpa takut mengubah cara
dari proses kognitif,
3. positivsm
Kajian kenyataan sosial memanfaatkan kerangka konseptual,
teknik-teknik observasi dan pengukuran, alat-alat analisis matematik dan
prosedur membuat kesimpulan dari ilmu pengetahuan alam.
Hingga saat ini
sosiologi telah berbuat lebih khusus tidak hanya dengan sesuatu hal tetapi dengan berbagai konsep-konsep. Memang
benar bahwa Auguste Comte menyatakan bahwa fenomena sosial fakta-fakta alam
perihal hukum alam. Dengan demikian diakui secara implisit hanya ada sesuatu
yang memang menbuat hal hal baru ia mencoba untuk menerapkan prinsip-nya dan simpulkan
dari ilmu pengetahuan yang mengandung ide-ide serta ia juga mengambil beberapa
obyek studi.
(Durkheim, 1451: 63)
Dalam paradigma logika positivis, unsur-unsur yang telah
dipanggil dalam cara-cara
ilmu alam tersebut
terlalu jelas.Mendasari berbagai perwujudan dari segala sesuatu yang sebenarnya
ada. Metode ini oleh pencetusnya dilihat
sebagai satu-satunya cara yang sah untuk memperoleh pengetahuan yang benar
dalam semua bidang usaha manusia.
4.
NEOPOSITIVISM AND POSTPOSITIVISM
Sepanjang
abad ke-20, pendekatan logika positivis terus-menerus direvisi dan
disesuaikan dalam usaha untuk mengatasi-
batas intrinsik. Dalam meyakinkan kejelasan dan linear abad ke-19 positivisme
memberikan cara untuk sebuah versi abad kedua puluh, yang jauh lebih rumit dan
lebih rinci dalam beberapa hal yang bertentangan dan belum jelas. Namun,
beberapa asumsi-asumsi dasar masih dipertahankan seperti realisme ontologi
('dunia ada secara mandiri ) dan peran pemerhati empirikal dalam memahami dunia
ini.
Sudut
pandang baru ditetapkan keperan utama untuk kecaman-kecaman ilmu
pengetahuan yang filsafat mengabaikan
theorization luas untuk melakukan analisis kritis dari teori-teori yang
dijabarkan dalam disiplin ilmu tunggal (Schlick berharap untuk melihat saat
tidak akan ada lebih banyak buku-buku filsafat, tetapi semua buku-buku akan
dituliskan dengan cara falsafah. Ini telah membawa kepada penolakan besar dari semua masalah metafisis yang tidak
dapat dibuktikan.
Oleh karena itu pemahaman tersebut dicap
sebagai pemahaman yang sia-sia sebagai gantinya dikhususkan untuk masalah
metodologi di setiap ilmu pengetahuan, keanalisa logis dari bahasa mereka dan
paradigma mereka dari Penelitian Sosial output teoritis, ke kecaman terhadap
asumsi mereka dan paling tidak untuk
prosedur yang dihuraikan lagi persamaannya mendapat konsep secara empiris.
5. Interpretivism
Menurut
Weber untuk memahami sebuah tindakan individu agar memperoleh informasi yang
cukup untuk memahami motif di belakangnya. Dalam pandangannya, para pengamat
memahami subuah tindakan dipelihara setelah mereka dapat menyimpulkan bahwa
dalam keadaan yang sama sangat mungkin bahwa mereka juga akan bertindak dengan
cara yang sama. Pengertian Weberian membayangkan kemampuan pengamat untuk
membunuh dia atau dirinya tetapi actor tidak dengan cara apa pun menyiratkan
bahwa sifat perorangan (subjektif) adalah aktor yang transparan. Prosedur
gagasan Weberian menandakan pemahaman yang sangat dekat dengan
buku-buku teks dari panggilan logika hal yang
terdiri dari rekonstruksi tidak secara langsung dapat diakses oleh motif fakta-
fakta crosschecking. (Boudon, 1984: 31, 51)
Fakta empiris, diteruskan untuk
mengkoordinasikan mereka ke gambaran yang masuk akal yang bebas dari
pertentangan. Jenis ideal ini kemudian
merupakan abstraksi yang datang secara empiris.
Buku 8
Penelitian sosial adalah tentang menjelajahi, menggambarkan,
pemahaman, menjelaskan, memprediksi, mengubah atau mengevaluasi beberapa aspek
dunia sosial... pertanyaan “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” (Blaikie, 1993:4).
“Social World” atau dunia sosial merupakan ranah
dimana penelitian dilakukan. Di dunia sosial mencangkup banyak aspek-aspek atau
fenomena-fenomena yang menarik untuk diteliti. Penelitian sulit dilakukan tanpa
memiliki adanya pengetahuan. Pengetahuan dasar mengenai apa yang akan diteliti
perlu untuk diketahui. Untuk itu perlu untuk memahami pengetahuan.
Apa itu Pengetahuan :
(1) Informasi atau kesadaran tentang sesuatu, masalah,fakta;
(2) Memahami masalah, fakta, isu.
Dengan memahami pengetahuan mengenai fenomena yang
akan diteliti, maka akan berdampak pada bagaimana cara kita berfikir dan menentukan
pola penelitian sosial. Cara berfikir dalam melihat dan menelaah suatu fenomena
pasti memiliki cara yang berbeda-beda
1.
Kepercayaan,
kadang kita berpegang pada apa yang kita ketahui karena kita percaya itu benar,
namun keyakinan kadang kala sulit untuk digantikan oleh fakta yang bahkan sudah
ada buktinya. Sebagai peneliti sosial perlu untuk menentang keyakinan kita
sendiri dan asumsi.
2.
Pengetahuan
Otoritatif, kita merasa yakin bahwa al-kitab, seorang pemimpin, atau guru
memiliki otoritas tinggi sebagai sumber pengetahuan. Sebagai peneliti sosial
harus dipertanyakan otoritas seperti sumber pengetahuan.
3.
Pengalaman,
pengetahuan dapat dibangun dari pengalaman selama bertahun-tahun. Namun,
sebagai peneliti sosial kita perlu merenungkan pengetahuan dan keterampilan
yang kita peroleh dari pengalaman dan bagaimana ini mempengaruhi ketertarikan
kita dan apa yang kita lakukan.
4.
Pengetahuan
Teoritis, sebuah ide atau teori membantu kita untuk mengetahui jawaban untuk
suatu masalah atau menjelaskan suatu aspek dunia sosial kita. Namun, sebagai
peneliti sosial perlu untuk mengidentifikasi teori yang kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan teori-teori yang digunakan oleh orang lain di aspek
dunia sosial.
5.
Pengetahuan
Empiris, pengetahuan yang didasarkan pada bukti penelitian. Tersedia data yang
bertujuan untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis. Sebagai peneliti
sosial perlu mengembangkan keterampilan untuk memungkinkan mengumpulkan data
guna menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis, mengembangkan teori-teori yang
berbasis pengetahuan.
Blaikie
menunjukkan bahwa ada pendekatan untuk kebenaran, mencerminkan penelitian
sosial cara melihat dunia sosial :
Kita hanya dapat
mendekati kebenaran tetapi kita tidak pernah tahu kapan kita telah menemukan
kebenaran itu... pengetahuan kita dibatasi oleh fakta bahwa realitas tidak bisa
diamati secara langsung, tetapi hanya melalui konsep dan teori-teori yang kita
gunakan: mengubah konsep-konsep dan teori-teori dan apa yang tampaknya
kenyataan juga akan berubah. Posisi yang lebih radikal mengklaim bahwa
pengetahuan dunia terutama dalam dunia sosial, relatif dalam waktu dan ruang:
tidak ada kebenaran mutlak (Blaikie, 1993:6)
Teori dapat
membantu menelaah fenomena dan menjadi podasi dasar dalam memulai penelitian
sosial. Pemahaman mengenai teori yakni ide atau konsep terkait yang dapat
digunakan untuk menjelaskan dan memahami peristiwa, situasi, serta fenomena
sosial. Konsep merupaka ide abstrak yang merangkum cara menggambarkan atau
berfikir tentang fenomena sosial. Melalui teori dan konsep dasar bisa lebih
memudahkan untuk mencari kebenaran atas suatu permasalahan.
Ontologi
Ontologi merujuk
pada cara melihat dunia sosial dan femomena sosial.fenomena sosial ini dapat
mencangkup kelompok sosial orang-orang seperti keluarga, jenis kelamin,
kelompok etnis, institusi dan organisasi, situasi sosial, dan perilaku sosial
(termasuk penelitian sosial itu sendiri)
Epistemologi
Epistemologi
adalah teori pengetahuan, menampilkan pandangan dan pembenaran untuk apa yang
dianggap sebagai pengetahuan. Apa yang dapat diketahui dan kriteria sebagai
pengetahuan seperti itu harus memenuhi untuk dipanggil sebagai pengetahuan
daripada keyakinan. Tiga posisi epistemologi berbeda : positivisme,
interpretivisme, dan realisme.

Pengetahuan
tentang fenomena sosial didasarkan pada apa yang dapat diamati dan dicatat daripada pemahaman subjektif.
Biasanya
data dikumpulkan untuk menguji hipotesis yang telah dihasilkan dari teori yang
sudah ada.
Peneliti
itu independen dan tidak memiliki dampak pada data – peneliti harus objektif.

Mengungkap
dan bekerja dengan maka subjektif
Fenomena
sosial yang tidak selalu diamati oleh indra tetapi dapat ditafsirkan sesama
manusia.

Dalam
bagian ini kita telah melihat ide-ide yang bisa membantu berfikir tentang topik
penelitian sosial, mengidentifikasi pertanyaan penelitian atau hipotesis dan
desain penelitian yang memungkinkan untuk menjawab pertanyaan atas masalah yang
muncul.
1.
Mengetahui
tentang topik penelitian yang akan ditinjau.
2.
Ada
berbagai cara untuk melihat dunia sosia; dan pendekatan yang berbeda untuk
mengumpulkan pengetahuan tentang fenomena sosial.
3.
Mengidentifikasi
berbagai jenis data yang mungkin tersedia di bagian riset penelitian.
4.
Berpikir
tentang posisi ontologis dan epistemologis yang berbeda pendapat, membuka
kemungkinan menggunakan metodologi penelitian dan pengumpulan data dan metode
analisis lainnya.
Tugas Resum 1
Nama Kelompok:
v Akbar Bintang
Putranto 1416071005
v Baron Tambusai 1416071017
v Debra Andini 1416071023
v Putri Dumora
Nasution 1416071064
v Rani Kurniati 1416071065
v Rina Junita 1416071069
v Theresia
Cassandra Saka V 1416071079
Daftar Pustaka
Babbie, Earl. 2014. “The
Basics of Social Research 6th Edition”. Farmington Hills: Wadsworth
Publishing.
Bryman, Alan. 2012. “Social
Research Methods 4th Edition”. New York: Oxford University Press.
Corbetta, Piergiorgio.
2003. “Social Research: Theory, Methods and Techniques”. London: SAGE
Publications.
Matthews, Bob
dan Ross, Liz. 2010. “Research Methods, A Practical Guide for The Social
Sciences”. Harlow: Pearson
Education.
Neuman, W
Lawrence. 2013. “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches 7th Edition”. Harlow:
Pearson Education.
Walliman, Nicholas.
2011. “Research Methods: The Basics”. London: Routledge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar