Thucydides
History of ‘Peloponesia War’
Mengapa perang berulang?
Perjuangan militer dan kekuatan
politik.
![]()
Mengamati kejadian, perjalanan, dan
anggota yang terlibat.
Motif dan kebijakan para pemimpin.
Melakukan rekonstruksi secara akurat.
Perang antara Athena dan Sparta.
Power Athena meningkat, menimbulkan
ketakutan pada Sparta.
Pergeseran kekuatan dari Sparta ke
Athena.
Kehormatan, persepsi, neutralitas,
self-interest, aliansi, balance of power, kapabilitas, dan kekuatan lain yang
tidak tertentu.
The strong do what they have the power
to do and the weak accept what they have to accept.
Penyebab perang berlangsung terus
menerus adalah pergeseran keseimbangan kekuasaan yang menyebabkan
meningkatknya rasa takut, curiga dan ketidakpercayaan.
|
Machiavelli
The Prince
Lion. Seorang raja diharuskan memiliki
sifat seperti singa, yaitu dapat memimpin dan mengambil kebijakan dengan
bijaksana.
Fox. Selain memiliki sikap yang tegas
dan bijaksa, seorang raja diharuskan memiliki sikap cerdik seperti rubah.
National Security. negara kuat jika
memiliki power militer dan power politik yang baik.
Lebih baik ditakuti daripada dicintai
Survival of state adalah hal yang
paling penting.
Dunia digambarkan digambarkan
sebagaimana adanya, bukan seharusnya bagaimana.
Action of a statemen: (1)moral:individual
salvation (2)the ethics responsibility.
Keamanan negara sangat penting.
![]()
Hasil yang didapat tergantung
kebijakan yang diambil oleh prince.
|
Hobbes
The Leviathan
Berfokus pada politik dalam negri.
Tujuannya untuk membuat kemungkinan
terkuat pada kasus yang ada.
Pria itu sama. Mereka berinteraksi
dalam anarki. Mereka didorong oleh kompetisi, ketidakpercayaan diri, dan
kejayaan. Asumsi utama.
One agains everyone else
Goverment authority dan struktur
sosial merupakan keadaan alamiah negara.
Balance of power, power, and politics
frame ditemukan dalam analisa hobbes
Persaingan antara individu dan negara
Menganalisa adanya security dillema
![]() ![]()
Leviathan dijadikan jalan keluar. Satu
order yang menjadi otoritas.
|
Teori
Pengertian teori sampai saat ini
masih diperdebatkan pemahamannya. Banyak yang menganggap bahwa teori fisik
dan teori sosial dapat disamaka. Tetapi dalam kenyataan, hal ini tidak dapat
diterima karena teori sosial tidak memiliki kepastian mutlak seperti teori
fisik. Jika itu merupakan teori fisik maka suatu kebenaran dapat diuji dan
hipotesisnya dapat dibuktikan kesalahan atau pun kebenarannya. Hal ini
membuat teori tidak sebatas perumusan masalah.
Banyak ahli merumuskan definisi
teori, antara lain:
·
Waltz, teori merupakan
penjelasan akan hal-hal yang seharusnya terjadi
·
Hollis dan smith teori berguna untuk meng-intikan,
mengeneralisasi, dan menghubungkan
·
Wight, teori adalah tradisi
berpikir tentang negara-negara
·
Teori empiris, menguji hipotesis
tentang dunia
·
Teori normatif, perwujudan
bagaimana dunia seharusnya.
·
Teori kritis, kritik ideologi
masa kini untuk perubahan di masa depan
·
Teori konstutif, teori adaaah
refleksi perumusan teori meliputi persoalan epistemologi dan ontologi
Teori-teori dibentuk dengan
tujuan untuk memberikan gambaran akan peristiwa yang terjadi sehingga dapat
lebih mudah dipahami. Selain itu, teori biasanya dibentuk dengan tujuan:
·
Membuat konsep dan konteks
peristiwa di masa lalu
·
Membantu kita menyelesaikan
masalah-masalah yang kompleks
·
Mengorientasikan dan
mendisiplinkan pemikian kita dalam menghadapi
fenomena yang membingungkan disekitar kita.
·
Mebantu kita berpikir kritis,
logis dan integratif.
Dalam hubungan internasional,
setiap teori memiliki perbedaan pada:
·
Objek analisa dan ruang lingkup
penelitian
·
Tujuan penelitian sosial dan
politik
·
Metodologi yang tepat dalam
hubungan internasional
·
Apakah setiap teori memandang HI
dengan sudut pandang berbeda, atau memiliki hubungan, dengan wilayah
penelitian lain.
Untuk materi yang akan kita
bahas tentang metodologis, epstomologis dan ontologis saling berkaitan.
Metodologis merupakan prosedur, sedangkan epistemologi merupakan pengaatan
yang diakukan dan ontologi adalah cara pandang.
|
||
Ontologi
·
Cara pandang kita dalam melihat
dunia.
|
Epistomologi
·
Cara dan sarana untuk mengetahui
sesuatu tentang dunia
·
Pengamatan secara langsung
menggunakan indera
|
Metodologi
·
Prosedur yang digunakan untuk
mencapai sesuatu
·
Metode yang ditempuh untuk
mendapatkan teori
·
Metode untuk meramalkan fenomena
·
Intinya adalah prosedur.
|
Referensi
Burchill, Scott, dkk.
2005. Theorief of International Relation
Third edition. New York: Palgrave MACMILLAN.
Dune,Tim, dkk. 2013. International Relation Theories. Oxford
University.
Goldstein, Joshua S.,
Jon C.Peverson. 2014. International
Relation.
Jackson, Robert, George
Sorensen. 2012. Pengantar Studi Hubungan
Internasional. Yogyakarta:Pustaka Kerja.
Viotti, R.Paul, Mark
V.Kauppi. 2012. International Relation
Theory fifth edition.Pearson Education.
Wendt, Alexander. 2014.
Metodologi Ilmu Hubungan Internasional. Malang:
Intrans.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar